Layanan Kyai Pamungkas: AZIMAT PAGAR KESELAMATAN
Saat itu, jangankan manusia, jin dan setan. Binatang bahkan tak ada yang berani masuk ke lumbung ataupun tempat penyimpanan harta milik kerajaan…
Pada akhirnya, Ken Arok yang berhasil merampas Ken Dedes dari tangan Tunggul Ametung menjadi raja besar Singhasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa. Sejarah mencatat dengan tinta emas, hampir tiap tahun, khususnya pada saat panen tiba, kerajaan Singhasari selalu mengadakan suatu upacara yang demikian sakral, sedekah bumi atau yang biasa disebut dengan Gramawedha.
Dengan dipimpin oleh para pemuka agama, yakni Dharmadhyaksa Kasewan, Dharmadhyaksa Kasogatan dan Menteri Herhajiraja dan seluruh rakyat kerajaan memberikan persembahan kepada Dewata Agung atas kemurahan yang telah dilimpahkannya kepada mereka. Seiring dengan itu, dengan secara simbolis raja memasukkan berbagai hasil bumi ke dalam lumbung kerajaan dan sang permaisuri pun memasukkan berbagai perhiasan berharga ke dalam pundi-pundi dan menyimpannya di tempat yang telah ditentukan. Dan bersamaan dengan peletakan hasil bumi dan perhiasan, di depan sesaji yang telah tersusun dengan apik para pemuka agama membaca sesanti jaya-jaya:
Awigena mestuna masidhi, sinidaa dera Sang Murwengrat, kang anglimputi sarate… jalma mara jalma mati, setan mara setan mati, sato mara sato mati…
Maksudnya tak lain, agar apa yang disimpan oleh sang raja dan permaisurinya selalu terlindungi dari berbagai maksud jahat manusia ataupun makhluk halus, bahkan binatang pemangsa. Ternyata, sejak dahulu sampai dengan sekarang, tiap usai upacara sedekah bumi yang demikian sakral itu, maka sesaji yang ada pun langsung jadi rebutan semua orang. Mereka yakin, kekuatan do’a yang terserap pada berbagai sesaji yang kemudian dipasang di atas pintu masuk rumah mereka masing-masing akan mampu melindungi harta miliknya dari gangguan yang serupa. Nyatanya, cara itu benar-benar berhasil!
Berdasarkan petunjuk dari khodam pendampingnya, Kyai Pamungkas , paranormal muda yang bermukim di bilangan Condet, Jakarta Timur, ternyata telah berhasil menggali budaya nenek moyang yang keampuhannya sudah teruji selama berbilang abad.
“Saya lebih mengutamakan bukti ketimbang janji,” demikian ungkapnya penuh percaya diri.
“Dengan meletakkan azimat ini di atas pintu masuk rumah, tempat usaha, gudang ataupun perkantoran, Insya Allah, tempat-tempat itu akan terhindar dari hal-hal negatif,” tambahnya datar.
“Saya benar-benar melakukan sujud syukur, pada saat Jakarta dilanda kerusuhan beberapa tahun yang lalu. Beberapa tempat usaha milik sahabat saya selamat dari amuk massa,” kenangnya. la pun menambahkan, “itu semua adalah karena Allah. Sedang azimat hanyalah lantaran, tidak lebih!”
“Dan sebagaimana perawatan azimatnya, lebih baik jika pada malam Selasa atau Jum’at Kliwon diberi minyak misik kemudian diasapi dengan kemenyan Arab. Dan pantangannya pun cukup praktis. Si pemegang azimat tidak melanggar larangan agama dan negara,” jelasnya.
Bak kata pepatah sedia payung sebelum hujan. Di dalam keadaan yang serba tak menentu seperti sekarang ini, ternyata, Kyai Pamungkas benar-benar telah memberikan penyejuk kepada siapapun denaan azimat Pagar Keselamatan-nya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)
