Panggonan Wingit:
PUNDEN SENTONO AYU, TEMPAT RITUAL BUGIL WANITA MALAM
TEMPAT INI BANYAK DIDATANGI PARA PSK. TUJUANNYA, UNTUK MELAKUKAN RITUAL TELANJANG. KONON, ASAL SUDAH MELAKUKAN RITUAL TELANJANG DI SINI, SETUA APAPUN UMUR SEORANG PSK, MAKA DIA AKAN KEWALAHAN MELAYANI TAMU. APALAGI BAGI MEREKA YANG MASIH MUDA DAN CANTIK…
Banyak tempat wingit atau dikeramatkan terletak di tanah Jawa. Dari sekian banyak tempat keramat itu, ada beberapa yang kerap didatangi oleh para PSK untuk mencari berkah agar bisnis yang mereka geluti laris manis. Tempat keramat yang diyakini mengandung berkah bagi para PSK itu tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Di antara sekian banyak tempat keramat tersebut, yang paling sering dikunjungi oleh para PSK untuk ngalab berkah adalah Punden Sentono Ayu. Secara administratif, punden ini masuk lingkungan,RT 16 RW 04, Dusun Ngepeh, Desa Sukoharjo, Kec. Kebonsari, Kab. Madiun, Jawa Timur.
Jika dilihat dari segi letak geografisnya, punden ini memang berada jalan raya utama yang menghubungkan Madiun-Ponorogo. Kalau ingin naik angkutan umum Madiun-Ponorogo, dapat turun dari pasar ini, orang yang akan ke punden Sentono Ayu dapat melanjutkan perjalanannya dengan saran ojek, semua tukang ojek di pangkalan mengenal juru kunci atau penjaga tempat keramat ini, yakni seorang pria bernama Endro Kardjoto, tinggalnya pun tak jauh dari Sentono Ayu.
Menurut informasi yang ada syarat khusus yang harus para PSK yang ingin ngalab ke tempat ini, yakni harus melepas busananya. Tak terkecuali pakaian dalam.
Sedangkan syarat lainnya membawa kembang wangi, minyak serimpi, rok merah, serta rokok merk Grendel.
Jika semua persyaratan itu sudah siap, pengalab berkah bisa langsung ritual di tempat tersebut dan melakukan ritual, juru kunci meminta petunjuk terlebih dahulu sebelum melakukan ritual, si pelaku tidak takut bila dilihat orang.
“Tapi biasanya relatif aman dari gangguan orang!” Papar Endra mengantarkan penulis ke lokasi.
“Memang, walau lokasi tempatnya terbuka, namun di tengah sawah serta jauh dari pemukiman penduduk dan keramaian orang. Mereka akan datang kembali paling tidak sekali dalam setahun,” tambah Endro Kardjoto.
“Rata-rata, setelah melakukan ritual telanjang di punden Sentono Ayu, para PSK itu mengaku kepada saya kewalahan menerima tamu. Jangankan yang muda dan cantik, yang sudah kepala empat saja juga mengaku seperti itu,” jelas juru kunci lagi seraya menunjukkan buku tamu yang berisi ratusan bahkan ribuan nama perempuan. Dari yang terkesan ndeso, hingga nama yang modern dan glamour. Melihat buku tamu yang tebal itu beberapa di antaranya sudah terisi penuh, maka apa yang dikatakan oleh juru kunci yang beristerikan seorang advokat ini, sepertinya memang ada benarnya. Sebagai contoh, jika dilihat dari daftar buku tamu, selama kurun waktu tahun 2006 saja, tak kurang dari 200 orang PSK yang datang ke punden Sentono Ayu.
Sementara, di awal tahun 2007 ini, sudah ada sekitar 20 orang PSK yang melakukan ritual. Konon pula jika dihitung sejak puluhan tahun silam. Tentu jumlahnya bisa mencapai ribuan.
Walau punden Sentono Ayu lebih dikenal sebagai tempat ritual telanjang para PSK yang mulai sepi job, namun ada juga orang-orang non PSK yang juga melakukan ritual ngalab berkah di tempat Ini. Khususnya warga setempat. Tentu saja dengan tujuan yang beragam.
Di punden Sentono Ayu, menurut juru kunci, ada empat sosok gaib yang dipercaya sebagai penguasa tempat keramat ini. Keempat sosok gaib tersebut masing-masing bernama Raden Teguh, Raden Kasiyo, Raden Kasiman, serta Raden Ayu Rosinem.
“Mereka masing-masing juga mempunyai spesifikasi di bidangnya untuk melayani para pengalab berkah,” ungkap Endro Kardjoto.
Dari keempat sosok gaib tersebut, tiga sosok gaib selain Raden Ayu Rosinem, mempunyai tugas yang beda jauh, yakni memberi berkah khusus kepada para pengalab berkah selain PSK.
Bagi warga sekitar lokasi punden keramat yang akan melaksanakan hajatan, seperti acara pernikahan atau khitanan, satu minggu sebelum hajat digelar, mereka biasanya memberikan sesaji berupa nasi tumpeng lengkap. Yakni nasi yang dibuat mengerucut, urap serta ayam panggang kampung. Semua masakan itu, sebelumnya tidak boleh dicicipi oleh siapapun. Selain itu, yang memasak harus satu orang.
Begitu juga pada saat hajatan tiba. Pihak tuan rumah juga harus kembali memberikan sesaji nasi tumpeng. Sama seperti halnya pemberian sesaji pertama, masakan yang akan dibawa ke punden Sentono Ayu, juga tidak boleh dicicipi dan harus dimasak oleh satu orang.
“Hal ini, sudah tradisi masyarakat di sini setiap akan menggelar hajatan. Sesaji nasi tumpeng dipersembahkan untuk tiga sosok gaib selain Raden Ayu Rosinem. Kalau untuk Raden Ayu, sesajinya cukup kembang wangi serta kemenyan,” papar juru kunci.
Bagaimana jika salah seorang penduduk setempat yang lalai dalam memberikan sesaji sebelum menggelar hajatan? Sebagaimana yang dituturkan juru kunci, konon akibatnya bisa sangat fatal.
Konon, jika hal itu dilalaikan, maka akan terjadi sesuatu di desa di mana punden Ayu berada. Termasuk sesuatu bagi orang yang melalaikan pemberian sesaji tumpeng di punden itu.
Bahkan walau bukan berbentuk acara hajatan semacam perkawinan serta jika pihak desa mempunyai hajat lain, tetap harus memberikan sesaji berupa tumpeng.
Masih menurut juru kunci, kejadian di luar logika, pernah terjadi pada tahun 2003 yang lalu. Saat itu, pihak cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Kebonsari, mengacara perkemahan di lapangan desa di punden Sentono Ayu berada. Bahkan lokasi acara perkemahan digelar, hanya terpaut sekitar 500 meter dari punden. Namun rupanya, pihak penyelenggara lalai ijin kepada penguasa gaib punden Sentor Ayu. Begitu juga dengan sesaji, ikut terabaikan. Akibatnya, sangat fatal. Dua pertiga dari perkemahan yang mayoritas siswa sekolak dasar itu mendadak jatuh sakit. Bahkan ada yang kesurupan.
“Akibat kejadian ini, dengan bantuan seorang paranormal, pihak penyelenggara langsung meminta maaf kepada penguasa punden Sentono Ayu seraya memberi sesaji berupa nasi tumpeng,” cerita Endro Kardjot
Raden Ayu Rosinem, penguasa gaib punden Senton. Menurut penuturan Endro, keempatnya dulu dari Kasunanan Surakarta. Nami perpecahan akhirnya mereka memilih menyingkir ke timur dan sampailah di Madiun. Ceritanya, akibat perjanjian antara Surakarta dengan Belanda, Kasunanan sangat dirugikan dengan isi perjanjian itu, kekuasaan dipersempit. Hal inilah yang membuat marah para pangeran. Salah satunya kekecewaan itu, R. Mas Said pasukannya memilih menyingkir guna melakukan perang gerilya lawan Belanda. Tak lama berselang, Mangkubumi juga tidak puas ata yang diambil oleh Pakubuwono dalam memerintah Kasunanan Surakart Mangkubumi kemudian menyendiri dengan pasukan Mas Said, yang lebih dikenal dengan sebutan Pasukan Sambernyawa. Sedangkan saat itu Teguh, Raden Kasiyo, Raden Kasir Raden Ayu Rosinem, maupun Raden Said, tenyata mempunyai keinginan untuk menjadi Sunan.
Akhirnya dua pasukan mereka terlibat pertikaian dan saling menyerang. Hal inilah yang tidak disukai oleh Raden Ayu Rasinem serta tiga orang lainnya. Lebih-lebih saat itu, kekasih Raden Ayu berada di pihak Pangeran Mangkubumi.
Karena itu, kemudian Raden Ayu Rasinem dan tiga orang lainnya, yakni Raden Teguh, Raden Kasiyo, dan Raden Kasiman, memilih tidak memihak siapapun dengan cara mengasingkan diri. Dalam pengasinan tersebut mereka lalu bertapa brata.
Konon, sebelum melakukan tapa brata, Raden Ayu Rasinem mengucapkan sumpah yang isinya kira-kira: ”Aku telah berpisah dengan kekasihku yang menjadi pengikut Pangeran Mangkubumi, karena itu aku bersumpah, siapapun kelak perempuan yang mau mendatangi tempatku bertapa, maka akan kubantu dalam hidupnya.”
Sesuai perkembangan zaman, dari waktu ke waktu, sumpah tersebut kemudian disalahgunakan oleh para PSK. Bahkan hingga sekarang.
“Diceritakan, tak lama setelah melakukan tapa brata, Raden Ayu Rosinem serta ketiga sahabatnya, muksa bak ditelan bumi, tandasm Tempat di mana mereka muksa itulah yang kini dikenal dengan sebutan Sentono Ayu.
“Kalau yang saya dapat secara turun temurun, ceritanya seperti itu. Jadi, sumpahnya Raden Ayu itulah yang membuat banyak para PSK datang kemari untuk melakukan ritual. Tapi kalau masalah ritual telanjang, saya kurang tahu asal-usulnya. Namun yang jelas, sudah berlaku sejak zaman dahulu,” papar Endro Kardjito mengakhiri ceritanya. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)