TUAH GAIB BURUNG PERKUTUT BUAT KESUKSESAN
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa ada lima hal penting yang harus dipenuhi oleh lelaki sehingga lelaki tersebut dapat dianggap sebagai lelaki dewasa. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh lelaki yang ingin disebut sebagai lelaki dewasa ini ialah graha (rumah), curiga (keris), wanita (wanita), kukila (burung), dan turangga (kendaraan).
Menyoal kukila (burung) yang ada dalam kepercayaan orang Jawa salah satu jenis burung yang wajib dimiliki oleh lelaki dewasa ini adalah burung perkutut dari jenis lokal. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sejak jaman Majapahit kemudian berlanjut pada dinasti Mataram Islam hingga sampai pada saat ini jenis perkutut lokal biasa disebut dengan perkutut katuranggan.
Kepercayaan akan tuah gaib dari burung perkutut ini kian santer terdengar saat masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Pada saat itu perkutut lokal merupakan binatang wajib yang dimiliki oleh mereka yang bergelar bangsawan. Dan dalam perkembangannya bukan hanya kalangan bangsawan saja yang memelihara burung perkutut ini. Masyarakat biasa juga banyak yang memeliharanya sebagai salah satu burung klangenan. Tentang tuah gaib yang dimiliki oleh burung ini adalah adanya semacam aura yang mampu melancarkan rejeki siapapun yang memiliki burung perkutut ini.
Oleh karena burung ini dianggap sebagai salah satu binatang yang keramat maka orang-orang banyak yang tidak berani berbuat sembarangan pada burung ini. Banyak kejadian dari jatuhnya bisnis seseorang hingga kesialan yang tak terputu diakibatkan berbuat sembarangan bagi mereka yang bertindak sembarangan pada burung perkutut katuranggan. Sebaliknya bagi mereka yang merawatnya dengan baik maka mereka tak akan sedikit pun mengalami kesulitan hidup baik itu dari se materi atau non materi.
Mengenai bagaimana jenis burung perkutut yang baik dipelihara dan mendatangkan banyak rejeki pada pemiliknya dalam kepercayaan masyarakat ada tanda khusus yang perlu diperhatikan. Pemilihan tanda ini wajib diperhatikan karena apabila salah memilih perkutut bisa jadi bukan rejeki melimpah yang didapatkan akan tetapi justru musibah yang datang. Dan bagaimana saja perkutut yang baik dipelihara dan mampu mendatangkan rejeki berikut penjelasannya.
PERKUTUT SONGGO RATU
Perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.
Perkutut jenis ini berciri khas di kepalanya ada jambul atau semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti di dalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu di tempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi.
Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.
PERKUTUT LURAH
Jika dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar cIengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular.
Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.
PERKUTUT PUTIH
Perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka. perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para raja atau pemimpin.
Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkawinanin breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih.
PERKUTUT HITAM ATAU KOL BUNTET
Seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan. Di samping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain: Perkutut berekor 15 lembar (Pendawa Mijil), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan kuning (Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll.
Kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga (Tepung Tumpeng), untuk kewibawaan (Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar), kelancaran berdagang (Rondo Semoyo). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna tepung tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya.
Burung Perkutut bisa dikatakan merupakan pemenuhan kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah pemiliknya dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung.
Lebih dari itu, perkutut tenyata memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan katuranggan atau ciri mathi, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan) atau buruk (membawa sial) bagi pemilik atau si pemelihara.
Untuk mengetahui baik atau tidaknya seekor perkutut, dapat ditilik berdasarkan katuranggan (ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki) dan ciri mathi (sifat, perilaku dan pada saat berbunyi).
Perkutu yang manggung menyongsong terbitnya matahari (gedong mengo), juga yang manggung menyertai terbenamnya matahari (gedong minep) atau dari susunan bunyi riya (widana sreku/widah sana gasta gasti), sangat baik dipelihara karena akan mendatangkan rezeki atau menaikkan derajat/pangkat.
Hal ini juga berlaku untuk perkutut yang berbulu putih di tengah kepala (satria kinayungan), perkutut jambul (songgo ratu) bulu ekornya 15 lembar (pandawa mijil), matanya bersinar kuning (mercu juwa). Sedangkan perkutut yang seluruh bulunya putih bersih atau hitam legam yang dia dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberukan keberuntungan.
Perkutut yang ekornya terdapat satu bulu putih (buntel mayit), berbulu semu merah (brama susur), berbulu kuning kemerahan (brama labuh geni), berbulu semu hitam (wisnu kucem), bulu pundak putih (candala cabda), manggung-nya tengah malam (durga duwuh) atau siang malam (durga ngerik), konon tidak baik dipelihara karena pengaruhnya buruk bagi si pemilik/pemelihara.
PERKUTUT KATURANGGAN
Katurangga berasal dari kata katur (menyampaikan) dan angga (badan). Jadi katurangga adalah pengetahuan bentuk-bentuk badan burung perkutut. Bagi penggemar burung perkutut tempo dulu, katuranggan sangat memegang peranan utama (selin bunyi suaranya) dalam memilih burung bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya.
Biasanya, perkutut katuranggan dikaitkan dengan perkutut lokal yang diyakini mempunyai “kekuatan gaib” menurut kepercayaan orang-orang tempo dulu terutama masyarakat tradisi jawa dan bukan perkutut silang atau sering disebut dengan Perkutut Bangkok yang yang banyak dilihat dan dipelihara saat ini dimana diyakini sudah tidak lagi memiliki kekuatan gaib sesuai dengan pikiran masyarakat modern.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh NGEPEL (seperti buah kepel/burahot), bentuk badan TUNTUT GEDANG (seperti kuncup bunga pisang) dan bentuk ekor MERUNCING dengan warna garis-garis bulu yang jelas, burung itu bisa diharapkan suara tengahnya (ketek) terdengar jelas dan baik.
Bentuk paruh NGGABAH (seperti gabah atau butiran padi), badan NONGKO SAGLUNDUNG (seperti buah nangka) dan ekornya panjang dengan garis-garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik. Bentuk paruh MAPAH GEDANG (seperti pelepah pisang), bentuk tubuhnya MBLULUK (seperti pentil atau buah kelapa yang masih muda) dan bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.
Bentuk paruh NGLOMBOK GEDE (seperti cabai besar), tubuhnya NJAGUNG NGLOBOT (buah jagung yang belum dikupas kulitnya), bentuk ekornya panjang tetapi kurang meruncing (sehingga bulu bertumpuk dan garis garis warnya kurang jelas), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.
Bentuk paruh NGLOMBOK RAWIT (seperti cabai rawit), tubuhnya WUNGKUL GERANG (seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya) dan bentuk ekornya mekar seperti kisas, diperkirakan suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.
Dari beberapa literatur Jawa ada beberapa jenis perkutut yang membawa berkah kepada pemiliknya, bahkan ada pula yang bikin sial bagi pemeliharanya. Oleh karenanya jangan sembarangan jika Anda ingin memelihara burung ini, sebaiknya simak katuranggan di bawah ini:
KUKU JARI KEDUANYA DAN IBU JARI KEDUANYA BERWARNA PUTIH.
Namanya: Srimangepel, cocok jadi peliharaan petani karena dipercaya rejeki dari pertaniannya akan melimpah
PARUH DAN KAKINYA AGAK HITAM.
Namanya: Wisnuwicitra, yang memelihara , akan rahayu, selamat dari berbagai cobaan.
PARUH DAN KAKINYA PUTIH.
Namanya: Kusumawecitra, yang memelihara akan banyak rejeki dan gampang mencari hubungan kerja.
JUMLAH BULU EKORNYA 15.
Namanya: Pandawamijil, yang memelihara akan jadi orang terhormat, punya pangkat.
MATANYA MERAH BERSINAR BERGOYANG.
Namanya: Purnama sidi, yang memelihara disenangi banyak orang, gampang bergaul.
SELURUH TUBUHNYA BERWARNA PUTIH.
Yang memelihara pasti jadi ketua (kepala desa, camat, bupati, dll).
JIKA PAGI BERBUNYI BERSAMAAN DENGAN TERBITNYA MATAHARI.
Namanya: Gedong menga, yang memelihara banyak memperoleh rezeki, dan punya emas dan perak yang banyak.
WARNANYA AGAK KUNING DAN WARNA SEPERTI KALUNG DI LEHER.
Namanya: Udan mas, baik buat dipemelihara, akan mendapat apa yang diinginkan dan memperoleh keselamatan, rejekinya lancar terus.
MATANYA KUNING BERSINAR.
Namanya: Mercujiwa, yang memelihara disenangi orang, mendatangkan rejeki, dan gampang mencari pekerjaan.
Jadi, tak ada salahnya melengkapi kehidupan kita dengan burung perkutut yang memberi tanda serta yoni yang positip. Tentukan pilihan, mantapkan hati dan jiwa, pilih perkutut yang menurut Anda memberi aura positif dalam kehidupan Anda. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)