Featured Konsultasi Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Konsultasi Kyai Pamungkas: ADAB BERSETUBUH DALAM ISLAM

Konsultasi Kyai Pamungkas: ADAB BERSETUBUH DALAM ISLAM

Pertanyaan:

Saya ingin tahu bagaimanakah adab-adab dalam bersetubuh yang diajarkan Islam? Bagaimana seorang suami Muslim bisa memuaskan Istrinya secara seksual sebagai pengejawantahan (penerapan) dari firman Allah SWT (al-Baqarah ayat 228), “Wa lahuma mislulladzii ‘alaihinna bil ma’ruuf.” Dan, mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut…? Jazakumullah khairan.

Jawaban Kyai Pamungkas:

Alhamdulillah. Jima’ atau persebutuhan mempunyai adab-adab yang digariskan oleh Islam untuk mencapai sesuatu yang mulia, yang selaras dengan manusia. Hal ini untuk mewujudkan sasaran yang dikehendaki dalam pernikahan dari adab-adab tersebut.

● Menggunakan wangi-wangian sebelum berjima’.

Dalam hadits shahih disebutkan, Aisyah r.a. berkata, “Aku memberikan wangi-wangian kepada Rasulullah saw. lalu ia berkeliling ke beberapa istrinya. Kemudian, pada waktu pagi, ia memakai pakaian ihram dalam kondisi masih basah dan wangi.”

● Bermesraan dengan istri (foreplay) sebelum berjima’.

Ini dilakukan untuk merangsang nafsu seks dan merasakan kenikmatan yang diinginkan.

● Membaca doa sebelum berjima’.

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang kalian ingin bersanggama dengan istrinya lalu ia mengatakan “Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang engkau berikan kepada kami:

Jika ditakdirkan akan lahir anak dari keduanya pada persanggamaan ini, sang anak tidak akan ditimpakan bahaya oleh setan selamanya.”

● Ikuti cara-cara berjima’ yang dibolehkan.

Berjima’ dilarang, kecuali dilakukan dengan penetrasi penis ke vagina yang menjadi tempat proses kehamilan. Ini boleh dilakukan dari arah depan maupun belakang. Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, dari Jabir ra.., bahwa seorang Yahudi bertanya, “Jika seorang suami bersanggama dengan istrinya dari arah belakang, anak mereka akan juling. Setelah itu, turunlah firman Allah, “Istri-istrimu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai…” (al-Baqarah: 223).

● Jangan terburu-buru menyudahi persanggamaan.

Jika suami telah mencapai kepuasan, hendaklah ia jangan segera menyudahi persanggamaan hingga istri pun memperoleh kepuasan.

● Haram bersanggama dengan istri pada waktu haid.

Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Abu Dawud, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang bersanggama dengan istrinya pada waktu haid, atau bersanggama melalui dubur, atau mendatangi dukun berarti ia telah kufur dengan apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad.”

● Haram melakukan persanggamaan melalui dubur.

Dalam hadits riwayat Abu Dawud, dari Abu Hurairah r.a., menyebutkan sabda Rasulullah saw., “Terlaknat barangsiapa yang berjima’ dengan istrinya melalui duburnya.”

● Haram menyampaikan cerita tentang yang terjadi antara suami istri, saat berhubungan badan, kepada orang lain.

Diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, seburuk-buruk manusia di sisi Allah kedudukannya pada hari Kiamat adalah seorang suami yang saling berhubungan lalu ia menceritakan rahasia istrinya kepada orang lain.”

● Wajib mandi setelah berjima’ meskipun tidak keluar mani.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Vika seorang laki-laki (suami) duduk di antara empat cabang (kedua kaki dan kedua tangan) istrinya lalu menyetubuhinya, sungguh, ia telah diwajibkan mandi sekalipun tidak mengeluarkan mani” Diriwayatkan pula oleh Muslim dengan lafazh yang berbeda, “Jika seorang laki-laki (suami) duduk di antara empat cabang (kedua kaki dan kedua tangan) istrinya dan kemaluan bersentuhan dengan kemaluan, ia telah wajib mandi.” Selain itu, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi, sebuah hadits Rasulullah saw., Jika telah bersentuhan antara dua kemaluan, wajiblah mandi.”

● Boleh tidak menggunakan penutup saat berjima’.

Ada hadits yang menyebutkan terkait hal ini, diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “ika salah Seorang mendatangi (bersetubuh) dengan istrinya, hendaklah ia menutupinya dan janganlah keduanya melepas pakaian bertelanjang bulat.” Status hukum hadits ini adalah dhaif. Ini berarti tidak mengapa jika tanpa selimut atau penutup saat berjima’.

Jika setiap suami istri memegang (melaksanakan) semua adab-adab atau etika bersanggama diiringi dengan sikap menundukkan pandangan dari hal yang haram, benar-benar merasakan nikmat Allah SWT padanya yang mempermudah pernikahan, serta dengan menghadirkan niat melindungi diri dan keluarga dari yang haram, akan tercapailah tujuan yang diinginkan untuk merasakan kepuasan seksual bagi diri dan istrinya.

Silakan mengambil berbagai informasi lain dari berbagai buku yang turut membahas masalah ini, termasuk bagaimana mengatasi problematik seksual suami istri, antara lain kitab Tuhfatu al-Aruus, al-Liga baina az-Zawjain, dan Mut ‘atu al-Hayah az-Zawjiyah. Wallahu a’lam. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Sex Education with Kyai Pamungkas: ONANI MEMBAYANGKAN PACAR, AMANKAH?

KyaiPamungkas

Sex Education with Kyai Pamungkas: SERING ‘DIKOCOK’ TEMAN, APA AMAN?

KyaiPamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: JANGAN SALAH TEMPAT MENGGANTUNG HARAPAN

KyaiPamungkas
error: Content is protected !!