Kisah Kyai Pamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: SUMUR KERAMAT HAUS TUMBAL

Kisah Kyai Pamungkas:
SUMUR KERAMAT HAUS TUMBAL

Sumur yang terletak di samping rumah Minah, 30 tahun, di desa Krujon, Blitang BK 16, kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan itu ternyata sangat angker dan keramat. Ceritanya, sumur itu dulunya bekas pohon mangga yang sangat besar. Karena akarnya menancap ke dalam, maka akar itu membuat lobang. Karena kepalang sudah berlobang maka lobang itu langsung diteruskan dibuat menjadi sebuah sumur yang kedalamannya sekitar 20 meter. Setahun setelah kematian Ahmad, suami pertama yang menggali sumur, Minah pun kawin lagi dengan pria yang disukainya. Zainal, 50 tahun, mitra bisnis Minah di bidang perdagangan beras. Zainal yang lebih pintar berniaga, dipercaya oleh Minah untuk mengelola semua usaha warisan Ahmad. Tiga bulan hidup suami istri dengan Zainal, Minah hamil. Sembilan bulan usia perkawinan, Minah melahirkan anak. Minah senang sekali mendapatkan anak. Sebab selama empat tahun hidup berumah tangga dengan Ahmad, dia tidak hamil-hamil juga. Bahkan Ahmad divonis dokter mandul. Sejak mendapatkan anak yang diberi nama Hendriadi itu, usaha Minah dan Zainal makin berkibar. Dari I0 truk yang dimiliki menjadi 20 truk. Maka Minah dan Zainal pun, dijuluki sebagai raja dan ratu truk di kabupaten Belitang.

 

Kebahagiaan Minah dan Zainal menimang anak ternyata tidak berlangsung lama. Setelah bayi mereka berumur sembilan bulan, Hendriadi, meninggal dunia. Hendriadi meninggal juga sederhana, tidak sakit dan tidak pula karena kecelakaan. “Suhu badannya sedikit panas dan sedikit batuk. Setelah diobati dokter dan diberi antibiotik racikan, Hendriadi meninggal. Meninggalnya pun tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sakit parah.” cerita Lisna, 45 tahun tetangga sebelah rumah Minah pada penulis. Tapi secara tidak sengaja, Minah bercerita kepada Lisna 2 hari sebelum Hendriadi meninggal. Minah mengaku bermimpi didatangi oleh seorang nenek bertongkat berambut putih dari dalam sumur mereka dan meminta Hendriadi masuk kedalam sumur itu. “Berikan anakmu yang kau cinta itu padaku, karena aku telah berikan banyak sesuatu untukmu, untuk kalian. Mari, berikan anak itu!”. bentak si nenek yang diceritakan oleh Minah kepada Lisna.

Kematian bayi itu tentu saja membuat Minah sedih dan sering murung sampai akhirnya jadi sakit. Tapi Alhamdulillah hal itu tidak berlangsung lama. Setahun kemudian Minah hamil lagi. Kehamilan itu membuat Minah bergairah kembali dan mempunyai harapan bahwa kebahagiaan yang hilang akan terganti. “Hendriadi meninggal, kini ada adiknya lagi yang lahir”, batin Minah.

 

“Saya yakin ada yang tidak beres dengan sumur itu. Nenek yang datang itu mungkin mahluk gaib yang menuntut tumbal. Jujur saja Minah, pernahkah kau melakukan ritual mistik untuk minta-minta di sumur itu. Ya, katakanlah semacam pesugihan gitu?” Tanya Mirawati terang-terangan. Mendengar pertanyaan Mirawati, Minah tersentak. Tapi dalam kagetnya, dia sempat membantah keras tudingan Mirawati itu.

 

“Nanti malam saya akan antar kamu ke rumah Kyai Arsyad Manan, bapak saya di Tugumulyo. Mau kan?” Desak Mirawati kepada Minah. Minah langsung mengangguk dan bersedia konsultasi mistis dengan para ulama dan paranormal yang bisa mencarikan solusi tentang problemnya.

Kyai Arsyad menarik nafas panjang mengenai cerita Minah yang menyangkut nenek nenek itu. “Ada mahkluk gaib yang menghuni sumur di samping rumah kamu dan makhluk tersebut meminta tumbal korban jiwa dan korbannya adalah anak-anak kamu. Sebab penghuni tersebut adalah jin jahat yang memberi kekayaan melalui air dari sumur itu. Jika air sumur itu dipakai untuk minum, mandi dan keperluan lainnya, maka orang yang memakai, akan tetap kaya tetapi anak anaknya yang akan menjadi tumbalnya. Jadi saran saya kalau kamu mau punya anak, kamu harus pindah dari rumah itu dan jangan kaget nanti setelah pindah kekayaan kamu yang ada sekarang akan habis diambil kembali oleh jin jahat itu, dan kamu kemungkinan bisa punya anak dan mendapat rezeki dari Allah, bukan dari jin penghuni sumur yang menyerupai nenek-nenek itu. Mau? Tapi ya itu semua terserah sama kamu. Hanya itu saran dari saya,” jelas Kyai Arsyad, panjang lebar.

 

Dijelaskan pula, saat membangun sumur itu, Ahmad almarhum, mantan Suami Minah yang meninggal. Semasa hidup pernah melakukan perjanjian keramat dengan jin penjaga sumur itu. Kala itu, kata Kyai Arsyad, bahwa Ahmad dikagetkan oleh Penampakan nenek-nenek dari golongan Jin Mrepat. Jin Mrepat itu adalah jin perempuan yang gemar darah anak-anak. Hidupnya di sumur bekas pertapakan pohon mangga yang kala itu berusia 1000 tahun. Karena bosan hidup miskin, maka Ahmad yang diiming-imingi kekayaan oleh mahluk itu, menerima pinangan gaib. “Bila aku punya anak, ambillah anakku untukmu. Tapi kau berikan aku kekayaan yang berlimpah, oke?” desak Ahmad. Ahmad ternyata tidak sadar, bahwa dia tidak punya anak karena mandul. Maka itu, di luar dugaan Ahmad, karena tak punya bayi, maka Ahmad sendiri yang jadi tumbal. Dia meninggal seperti kecelakaan, padahal sesungguhnya jasadnya diambil oleh si nenek siluman.

 

Mendengar penjelasan dari Kyai Arsyad, Minah hanya diam dan dalam hati dia berpikir keras dengan dua pilihan yang mana harus dipilih, punya anak atau punya harta. Akhirnya mereka meminta izin pada Kyai Arsyad untuk pulang ke rumahnya. Di perjalanan Mirawati memberi saran kepada Minah agar segera pindah dari rumahnya itu. “Buat apa kekayaan berlimpah bila kekayaan itu menuntut tumbal dan membuatmu tidak bahagia. Menurut saya sih biarkan hidup kita sederhana secara pas-pasan, tapi berbahagia dalam keluarga dan dapat rejeki yang diridhoi Tuhan” saran Mirawati. Mendengar saran itu, Minah mengangguk. Dia memilih pindah dan tidak akan mandi, minum dan cuci muka dengan air dari sumur misterius itu.

 

Begitu Zainal pulang, Minah pun segera menceritakan semua itu termasuk saran dari Mirawati untuk mereka. Suaminya Minah kaget mendengar apa yang diceritakan istrinya tentang sumur gaib itu, yang ternyata suatu pesugihan.

Ahmad yang selama ini mereka tidak tahu, bahkan menelan korban anak-anak mereka yang menjadi santapan mahluk jahat penghuni sumur itu.

Setelah mereka mengadakan rapat keluarga untuk mengambil keputusan, diambilah keputusan mereka harus pindah dari rumah itu. Dan membeli rumah di desa sebelah. Benar apa yang dikatakan Kyai Arsyad, bahwa kekayaan mereka pun habis tapi mereka bisa mempunyai anak dan sekarang kehidupan Minah sangat bahagia. Truk mereka hancur semua dan usaha beras tiba-tiba bangkrut setelah mendapat banyak saingan. Walau hidup sederhana, tapi Minah dan Zainal hidup berbahagia di kota Belitang. Mereka di tahun 2004 ini sudah punya dua anak yang sudah duduk di bangku SD dan SMP, satu perempuan satu lagi lak-laki. Walau hidup apa adanya sebagai penyalur pupuk urea Pusri, tapi Zainal dan Minah nampak selalu cerah ceria. Anak-anak mereka cantik dan gagah, sangat lucu dan membuat mereka sangat optimistis dalam hidup. Sementara dulu, dapat kekayaan dari persugihan, muka keduanya selalu terlihat butek dan kusut. Bahkan walau sudah pakai parfum, tubuh mereka bau dan selalu lengket.

Kini tanah pertapakan sumur itu diritual Kiyai Arsyad dan diurug. Di atas tanah itu dibangun musollah oleh Zainal dan Minah. Musollah itu diwakafkan dan Jin Mrepat pun pindah tempat ke Laut Manna, Bengkulu, dekat Pulau Enggano. “Kiyai Arsyad mengusir Jin Mrepat supaya tidak menuntut tumbal dan korban berikut setelah Minah dan Zainal!” cerita Mirawati pada penulis.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: Pohon Keramat di Makam Ki Ageng Selo

adminruqyah

Kisah Kyai Pamungkas: KERANDA TERBANG DI SETU SEBERANG

adminruqyah

Kisah Kyai Pamungkas: Ganasnya Batara Karang

adminruqyah
error: Content is protected !!