Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: LEVINA TERBAKAR DI LAUT ANGKER

Kisah Kyai Pamungkas: LEVINA TERBAKAR DI LAUT ANGKER

PERAIRAN di sekitar Kepuluan Seribu, teluk Jakarta, sesungguhnya bukanlah laut yang berombak ganas. Namun bagi para nelayan Kepulauan Seribu dan nelayan pasisir utara Kabupaten Tangerang, kawasan perairan tersebut menyimpan misteri tersendiri. Mereka percaya, di dasar laut sepanjang perairan ini bersemayam makhluk siluman yang oleh nelayan pesisir utara Tangerang dikenal dengan nama Hantu Laut Blong.

 

Hantu laut tersebut konon senang mengambil tumbal nyawa manusia. Biasanya, korbannya adalah para nelayan yang menangkap ikan di kawasan perairan tersebut.

 

“Hampir setiap tahun pasti ada nelayan yang meninggal. Dan dalam siklus 10 tahun, jumlah korban yang jatuh umumnya besar,” jelas Kican, 54 tahun, nelayan tua di pesisir Kampung Selatip, Desa Lontar, Kec. Kemiri, Tangerang, Banten.

 

Dia menyebut, di tahun 90-an puluhan korban jatuh setelah perahu milik nelayan di desanya tenggelam di sekitar perairan Pulau Laki dan Pulau Cangkir. Perahu dengan mesin tempel itu membawa penumpang yang akan ziarah ke makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir. Malangnya, di tengah laut perahu mendadak bocor dan akhirnya tenggelam.

 

“Laut di sekitar sini memang angker. Kalau malam sering terdengar suara orang menjerit dan meminta tolong. Mungkin, itu arwah para korban yang mati tenggelam,” cerita pria berkulit hitam itu lebih lanjut.

 

Yang menarik, selang semalam sebelum Levina I terbakar, Kican dan lima orang kawannya yang tengah menjaring tembang mengaku melihat ada kilatan cahaya pada titik terbakarnya Levina. Cahaya tersebut mirip api, tapi anehnya muncul dari dasar laut.

 

“Mungkin, itu adalah Hantu Laut Blong yang tengah memasang jerat gaibnya, sehingga kemudian Levina I terbakar.” Tandas Kican yang mengaku amat percaya dengan keberadaan Hantu Laut itu. Karena itu, saat melaut dia selalu membekal jimat-jimat tolak bala warisan leluhurnya.

 

Setelah terbakar, kapal motor Levina I tenggelam di perairan Muara Gembong, dan menewaskan dua wartawan dan dua orang petugas dari Puslabfor.

 

Peristiwa terbakar dan tenggelamnya Levina I masih menyisakan duka yang amat mendalam. Yang menarik, terdapat berbagai kejadian aneh seputar penumpang dan kapal naas tersebut. Paling tidak ada firasat aneh meliputi beberapa orang penumpang yang berhasil menyelamatkan diri. Misalnya saja, malam hari yang cerah itu, cuaca terasa panas. Beberapa penumpang yang belum bisa tidur menonton film di atas kapal. Entah sebuah kebetulan atau tidak, film yang diputar malam itu seolah memberi tanda-tanda kematian. Judul film yang diputar adalah Titanic, berkisah tentang sebuah kapal pesiar mewah yang tenggelam menabrak gunung es di perairan Atlantik.

 

Dalam film yang dibintangi Leonardo Dicaprio dan Kate Winslett itu, penumpang pertama yang pertama selamat adalah sang pemilik kapal, sedangkan pada Levina I, sang nahkoda adalah orang pertama yang menyelamatkan diri. Sementara para penumpang Titanic terjun bebas ke laut menyelamatkan diri sebelum akhirnya tenggelam. Begitu pun dengan para penumpang Levina I berlompatan ke laut menghindari api yang berkobar di berbagai bagian kapal.

 

Penyebab musibah kematian puluhan orang dari kapal tersebut ditenggarai dari api yang pertama membakar truk. Orang-orang yang di tengah lautan berusaha menyelamatkan diri dengan berbagai cara. Di tengah-tengah perjuangan itu peristiwa gaib terjadi. Seorang bocah pelajar SD berhasil meloloskan diri dari maut dengan dramatis.

 

Setelah terpisah dari ayahnya, di antara kepanikan suasana, bocah bernama Sulastri itu terapung-apung di tengah laut. Antara hidup dan mati, dia berusaha meronta-ronta, mencari pegangan agar tidak tenggelam atau terseret air. Hingga sesosok misterius tinggi besar telah berada di dekatnya, menjulurkan sebatang balok kepadanya. Sulastri meraihnya dan dengan balok itu dia terapung-apung selama

 

hampir satu jam lamanya. Bahkan pria misterius itu memegang erat tubuh Sulastri. Ketika diwawancarai sesaat setelah dievakuasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Sulastri mengaku tak mengenal pria tersebut. Digambarkannya, pria bersosok tubuh besar dengan baju putih-putih. Dia mengenakan kain penutup wajah dan warna kulitnya gelap. Kemunculannya yang tiba-tiba memberi harapan besar pada Lastri.

 

“Dia sempat bilang pada saya, cepat pegang balok ini kalau mau selamat!” Cerita Lastri mengenang. Hingga kini, Sulastri tak mengerti dengan jatidiri pria aneh itu. Dia hanya menyebut pria itu mungkin adalah malaikat penolong yang dikirim Allah untuk menyelamatkan dirinya. Kegaiban seputar Levina I masih terus berlanjut. Lokasi tenggelamnya kapal penumpang ini sarat dengan nuansa mistis. Perairan Muara Gembong, Bekasi, sejak lama dikabarkan angker, Jika hal ini ditanyakan kepada nelayan yang biasa mencari ikan di perairan di wilayah Pulau Seribu, mereka pasti membenarkannya. Salah satu kegaiban tersebut adalah kisah tentang keberadaan sosok gaib berwujud wanita, yang konon tak jarang menampakkan diri di perairan bila malam tiba.

 

“Kapal itu membawa sial, sehingga penghuninya murka. Akibatnya bisa ditebak, kapal itu tenggelam dan kembali menelan korban jiwa,” kata Abdul Syukur, warga Muara Gembong.

 

Dia juga menyebutkan, sudah lama Muara Gembong terkenal sebagai daerah yang angker, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Tak heran bila di atas pukul sepuluh malam, wilayah sekitar Muara Gembong akan senyap seiring dengan keangkerannya. Para nelayan atau penduduk di sekitar pantai mengaku sering menyaksikan keanehan-keanehan di lokasi itu. Bahkan mereka berani menganalisa kapal Levina I yang tenggelam adalah akibat dari kemurkaan gaib perairan Muara Gembong.

 

Penjelasan mistik dan ilmiah selalu bertolak belakang. Laut yang menyimpan kisah mistis semacam itu selalu ada di berbagai dunia. Tidak cuma di Indonesia saja. Hantu, jin atau arwah yang mati di dasar perairan juga membawa pengaruh negatif pada laut. Ketika Levina I diparkir di perairan Tanjung Priok pun, pengaruh negatif gaib itu juga membawa nuansa tersendiri. Tak heran bila kapal itu tak bisa tenang, meski sudah berada di pinggiran laut. Terbukti, kapal itu masih bergerak secara aneh dan tiba-tiba tenggelam. Malangnya, beberapa wartawan dan petugas Puslabfor sedang berada di atas kapal yang tengah bertugas tidak siap menghadapi situasi. Kapal itu miring dan tenggelam!

 

Tentang keangkeran perairan Muara Gembong diakui oleh Camat Muara Gembong, Drs.Muharam. Menurut Pak Camat kepada sejumlah media, warga di sekitar memang tidak ada yang berani melewati daerah Muara Gembong, terutama antara pukul 18.00 (Maghrib) hingga pukul 22.00 ke atas. Wilayah itu menghubungkan antara kawasan utara Jakarta dengan Bekasi dan Karawang.

 

“Banyak kejadian aneh yang terjadi di sini. Hingga kini warga masih memercayai hal-hal gaib seperti itu, ujarnya.”

 

Kabarnya, setiap tahun Pemda Bekasi dan para nelayan setempat, tidak lupa melakukan sesaji laut guna mendapat berkah dari sang penguasa agar tempat itu aman untuk mencari ikan dan jauh dari marabahaya. Ritual itu kembali direncakan akan dilakukan setelah musibah Levina I. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: KUTUKAN ILMU SILUMAN HARIMAU

KyaiPamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Hitung Sampai Sepuluh Saat Marah

KyaiPamungkas

Ijazah Kyai Pamungkas: Ilmu Pengasih As Sajdah, Silahkan Diamalkan

adminruqyah
error: Content is protected !!