Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: BENARKAH PRABU SILIWANGI BERUBAH JADI HARIMAU?

Kisah Kyai Pamungkas: BENARKAH PRABU SILIWANGI BERUBAH JADI HARIMAU? 

Bagi masyarakat Jawa Barat (Tatar Sunda), Prabu Silwangi adalah tokoh sakral yang keberadaannya menjadi sumber legitimasi kebesaran dan kejayaan. Meskipun secara historis kerajaan Pajajaran telah runtuh pada tahun 1579 Masehi, namun kejayaan yang pernah dicapainya pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi telah menggoreskan kenangan indah yang tetap berlaku hingga sekarang.

Menurut tradisi masyarakat Sunda, pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi kerajaan Pajajaran mencapai puncak keemasannya. Selain itu ia dianggap sebagai raja yang paling agung dan mulia dibandingkan raja-raja sebelum dan sesudahnya.

Dikisahkan bahwa salah seorang putera Prabu Siliwangi yang bernama Kiansantang pergi ke Mekah dan masuk Islam. Sekembalinya dari tanah suci, Kiansantang kemudian berusaha menyampaikan agama Islam kepada ayahandanya. Penolakan yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi saat itu sampai pada tahapan konfrontasi yang mengakibatkan Prabu Siliwangi dan para pengikutnya meninggalkan Istana dan melarikan diri ke hutan Sancang di daerah Pantai Selatan Jawa.

Dengan maksud menghindarkan pertempuran dengan Kiansantang yang terus mengejar, Prabu Siliwangi kemudian Ngahyang (mokswa) dan menjelma menjadi Harimau Putih. Demikian pula halnya dengan para pengikutnya. Mereka kemudian menyebar ke seluruh hutan Sancang. Dalam penjelmaannya sebagai Harimau Putih, Prabu Siliwangi kembali ke ibukota Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor-Red). Disana ia mengawasi keturunannya dan masyarakat Sunda pada umumnya.

Pandangan bahwa Prabu Sitiwangi adalah junjungan yang senantiasa menjaga dan melindungi tercerm n dalam karya-karya sastra klasik, baik yang berupa kidung maupun mantera-mantera. Dalam cerita Sulanjana, Dongeng Dewi Sri/Nyi Pohaci, Serat Sri Sadana, Bujangga Manik, dll. Prabu Siliwangi digambarkan mempunyai bermacam peran dalam menentukan kelangsungan dan perkembangan masyarakatnya. Di beberapa daerah Jawa Barat bahkan ada anggapan bahwa Prabu Siliwangi pada waktu-waktu tertentu akan menampakkan diri sebagai Harimau Putih. Penampakkan dirinya dalam bentuk Harimau Putih ini bagi sebagian kalangan dianggap sebagai pertanda baik.

Menurut Nenny Wirakusumah, dalam Gua Cigarogol di Hutan Sancang (Kab. Garut) akan kita dapatkan di dalam gua itu Harimau Putih yang masih hidup dan di depan gua akan banyak ditemukan tulang-tulang babi, biri-biri, dil. Rakyat di sana percaya bahwa tulang-tulang itu dibawa kesana secara teratur oleh Harimau Sancang untuk makanan Harimau Putih (Jelmaan Prabu Siliwangi?).

Terlepas dari benar tidaknya berita tersebut, kita mendapat suatu kenyataan betapa sedemikian kental kepercayaan masyarakat akan mitos Prabu Siliwangi. Selain itu, dalam mitos tersebut Prabu Siliwangi senantiasa mendapat tempat (perlakuan) istimewa dan agung.

Berbicara tentang Prabu Siliwangi, rasanya tidak lengkap kalau tanpa mengetahui siapa sebenarnya tokoh yang memiliki kharisma sedemikain besar itu. Berikut ini paparan ringkasnya…

Polemik tentang keberadaan Prabu Siliwangi sebagai tokoh rijl, menyiratkan masih ada sementara orang yang berpandangan bahwa tokon yang senantiasa digambarkan sedemikian agung gan sempurna ini hanyalah simbol yang biasa terdapat dalam mitos dan legenda. Mereka yang berada pada kubu ini berpendapat kalau Prabu Silwangi adalah tokoh imajinasi sehingga tidak pernah ada sebagai manusia dalam kehidupan nyata.

Berbeda dengan anggapan kelompok tersebut, sejumlah fakta sejarah yang berhasil ditemukan menunjukkan bahwa Prabu Siliwangi adalah tokoh yang memang benar-benar ada. Menurut pendapat kelompok ini, Prabu Siliwangi adalah julukan yang diberikan kepada Prabu Jayadewata yang memerintah di kerajaan Pajajaran tahun 1482-1521 Masehi. Julukan ini diberikan karena ia dipandang mewarisi keagungan dan keberanian kakeknya yakni Prabu Linggabuana atau Prabu Wangi (1350-1357 M) yang gugur pada peristiwa Perang Bubat (1357M). S19 Wangi yang oleh masyarakat Sunda dilafalkan Siliwangi mengandung pengertian bahwa Prabu Jayadewata dianggap setara sekaligus penerus (Sitih) keagungan Sang Lumahung Bubat tersebut.

Melihat julukan yang diberikan kepada Prabu Jayadewata ini, kita cukup maklum kalau keterikatan geneologi sejak awal telah menjadi alat legitimasi kebesaran dan keagungan. Dengan kata lain, dilihat dari sisilahnya, Prabu Siliwangi adalah tokoh kharismatik yang dalam darahnya mengalir keagungan sebagaimana leluhurnya.

Pembicaraan tentang mitos sebenarnya merupakan persoalan teramat rawan, apapun namanya, hal yang terlibat di dalamnya menyangkut persepsi dan keyakinan (kepercayaan). Namun kendati demikian, melacak sisi lain sebuah mitos bukan berarti merasionalkan (rasionalisasi) sesuatu yang berada di luar batas rasio. Tujuan penting yang hendak dicapai lebih mengarah pada upaya pemahaman makna-makna yang terkandung di dalamnya tanpa dibarengi mengurangi rasa hormat dan melecehkan kelompok tertentu.

Pada mitos Prabu Siliwangi, menemukan bahwa Prabu kedudukannya sebagai seorang ayah dan seorang raja mengalami tekanan dari puteranya yang bernama Kiansantang Ilustrasi hal ini terlihat dengan keluarnya Prabu Siliwangi dan para pengikutnya dari Istana (keraton) untuk kemudian ngapyang dan menjelma menjadi Harimau Putih.

Penokohan Prabu Siliwangi sebagai sosok yang mampu ngahyang memang sinkron manakal kita perhatikan sosio cuitur yang melatar belakahginya. Meskipun demikian, lepas dari predikat yang disandangnya sebagai tokoh yang istimewa, mampu berubah-ubah wujud, dll. pada kenyataannya ia berada pada posisi ditekan dan diserang.

Dalam beberapa kasus peristiwa tragis yang. menimpa tokoh-tokoh sakral (raja-raja) khususnya di Jawa, mitos dan legenda sering dijadikan alat untuk mempertahankan kesakralan sang tokoh. Cerita-cerita gaib dipakai sebagai simbolsimbol yang memang diciptakan Untuk menutupi kelemahannya. Dengan citra seperti ini, nilai sakral sang tokoh tak ternoda. Menurut Antropotog Dr. Juditira Garna, posisi sebagai kerajaan yang diserang dan ditekan, ngahyang merupakan pilihan terhormat daripada menjadi taklukkan. Apapun yang berlaku sebenarnya, konsep ngahyang memberi bentukan tradisi yang jelas terhormat bagi para keturunan mereka.

Mengapa Prabu Siliwangi dan para pengikutnya ketika berubah wujud menjadi Harimau putih, kenapa bukan sesuatu yang lain, sesuatu yang bukan hewan misalnya?

Jawaban atas misteri ini kiranya memerlukan penelaahan tersendiri. Boleh jadi dengan melihat aspek sosiokultural masyarakat Sunda khususnya dan masyarakat Nusantara umumnya, jawaban atas misteri ini akan terungkap lebih jelas lagi.

Bung Karno pernah menyebut masa pemerintahan Prabu Siliwangi di Pajajaran sebagai “Ons giorlerijk verleden” (masa lalu kita yang gilang-gemilang). Tentunya meneruskan tradisi ini harus dibarengi sikap kritis. Tanpa itu, masa lalu hanya akan tetap menjadi masa lalu. Padahal masa lalu adalah sumber pengingat, tauladan dan bahan renungan. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

TANDA-TANDA SAKIT AKIBAT GANGGUAN JIN

KyaiPamungkas

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Raih Percaya Diri dalam Hitungan Detik

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: LEGENDA GAJAH PUTEH, LINGE, GAYO, ACEH

KyaiPamungkas
error: Content is protected !!