Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: ULAR SETAN PENCURI BARANG

Kisah Kyai Pamungkas: ULAR SETAN PENCURI BARANG

Aneh, ular besar itu rupanya makhluk suruhan yang diperintah untuk mencuri barang dagangan. Tubuhnya yang panjang bersisik dapat menembus tembok semen yang sangat kokoh…!

 

Sudah hampir sebulan ini Karto pusing tujuh keliling. Pasalnya, hampir setiap hari barang dagangan miliknya mengalami penyusutan secara misterius. Karto menduga bahwa telah ada seseorang yang sengaja mencuri barang dagangannya itu, dengan mempergunakan ilmu setan.

 

Untuk mengatasi hal tersebut, suatu hari Karto pergi ke rumah seorang dukun tua tanpa sepengetahuan isteri dan anak-anaknya. Ternyata memang benar. Menurut keterangan Embah Dukun, yang setiap hari mencuri barang-barang Karto adalah setan ular yang matanya menyala seperti bara.

 

“Yang menyuruh makhluk itu tak lain adalah Sakir, tetanggamu sendiri. Tapi biarlah kau tak perlu mendendam padanya, sebab siapa yang berbuat jahat pasti dia akan menemui karmanya sendiri. Sekarang yang penting, bagaimana caranya agar barang-barangmu bisa aman,” ujar dukun tua itu.

 

Karto manggut-manggut. Kemudian ia bertanya, “Bagaimana syaratnya, Embah?”

 

“Tidak sukar, tetapi juga tidak gampang. Artinya, tergantung pada tekadmu sendiri. Kalau tekadmu kuat, pasti yang sukarpun menjadi gampang. Sebaliknya, jika kau ragu-ragu, yang gampang bisa menjadi sukar,” jawab Embah Dukun.

 

“Tekad saya sangat kuat untuk membunuh setan ular itu, Embah,” ucap Karto sungguh-sungguh.

 

“Nah. kalau begitu, sekarang kau harus mengetahui dulu syarat-syaratnya. Yang pertama, kau harus berpuasa sehari semalam. Pada hari kedua, kau bisa melaksanakan niatmu membunuh setan itu. Tentu saja harus pada malam hari. Syarat yang kedua, pada waktu kau melaksanakan niatmu itu, harus telanjang bulat dan mengelilingi rumah tiga kali sambil membaca mantera-mantera yang akan kuajarkan. Kalau semua syarat itu sudah kau laksanakan, pasti kau akan bisa melihat setan ular itu. Ingat, kau tak boleh merasa takut atau berkecil hati,” jelas Embah Dukun panjang lebar.

 

“Lalu untuk membunuh ular itu sendiri bagaimana caranya, Embah?”

 

“Memang ada caranya sendiri. Kau tak perlu membawa senjata apapun. Yang diperlukan hanya tekad dan ketabahan. Untuk membunuh ular itu cukup diinjak saja ekornya. Tapi jangan lupa, saat melakukan itu kau harus membaca mantera yang akan kuajarkan nanti.”

 

Karto kembali manggut-manggut. Hatinya sangat gembira sebab ternyata syarat yang diperlukan tidak terlalu berat baginya. Ia membayangkan, sebentar lagi setan yang mencuri barang-barangnya akan lenyap. Dan seterusnya ia tak akan mengalami kerugian lagi.

 

Keesokan harinya, Karto berpuasa semalam, sesuai dengan perintah Embah Dukun. Selama sehari semalam itu, ia mengurung diri dalam kamarnya. Dan baru pada pagi hari berikutnya, ia berhenti puasa. Ia merasa lega, karena tak ada gangguan apapun. Sekarang tinggal menunggu malam tiba, untuk mencari Setan ular itu dan membunuhnya.

 

Waktu terus berjalan. Saat yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Saat itu sudah lewat jam 12 malam. Karto sudah melepas baju dan kain sarungnya. Ia akan mengelilingi rumah dalam keadaan telanjang bulat. Waktu itu ia tinggal mengenakan celana kolor saja, ketika tiba-tiba terdengar suara mencurigakan.

 

Cepat Karto memasang kuping. Mendengarkan, dari arah mana datangnya suara itu. Namun suara tersebut seperti berpindahpindah tempat. Hanya yang jelas, suara itu berasal dari luar rumah. Mencicit-cicit seperti suara tikus.

 

Dengan hati berdebar, Karto cepat melepaskan celana kolornya. Dan setelah benarbenar telanjang bulat, dengan hati-hati ia menyelinap keluar. Seterusnya sambil membaca mantera-mantera yang diajarkan Embah Dukun, Karto berjalan mengitari rumahnya sebanyak tiga kali.

 

Pada putaran pertama, ia belum melihat sesuatu. Juga suara mencicit-cicit tadi lenyap. Namun Karto terus melangkahkan kaki, sambil tak henti-hentinya membaca mantera-mantera. Jauh di dasar hatinya, ia berharap mudah-mudahan tak ada orang lain yang melihat perbuatannya itu. Sebab jika ada yang melihat, ia khawatir jangan-jangan dirinya akan disangka gila. Padahal yang sebenarnya, sedang berusaha menemukan setan jahat yang menggerogoti barang dagangannya.

 

Pada putaran kedua Karto juga belum melihat apa-apa. Tapi aneh, pada putaran kedua itu ia merasakan angin yang berhembus di seputar kakinya. Karto merasa seakan-akan kakinya dikipasi dari kanan kiri. Namun dengan keberaniannya Karto terus melangkah, sambil membaca mantera-mantera. Harapannya untuk menemukan setan pencuri itu demikian besar, dan ia bertekad tak akan mundur selangkah pun.

 

Ketika Karto menyelesaikan putaran ketiga, mendadak ia sangat terkejut. Persis di belakang rumah, ia melihat sesuatu yang sangat mengerikan. Setelah diamati, ternyata. kepala seekor ular sebesar buah kelapa.

 

Kedua bola mata makhluk itu memancarkan cahaya kemerah-merahan. Anehnya, tubuh ular itu bisa menembus dinding rumah Karto yang terbuat dari tembok semen yang kokoh.

 

Dan saat itu, sebagian dari tubuh ular tersebut berada di dalam rumah. Karto yakin, pasti binatang jadi-jadian itu sedang mengambil barang-barangnya. Sebab, dinding yang ditembusnya tepat di dinding gudang tempat ia biasa menyimpan barang-barang dagangannya.

 

Ketika itu Karto merasa kebingungan juga. Sebab menurut keterangan dari Embah Dukun, si ular bisa dibunuh dengan cara menginjak ekornya sambil membaca mantera-mantera khusus. Lalu sekarang, bagaimana supaya ekor ular itu kelihatan atau keluar dari dalam?

 

Tiba-tiba Karto teringat akan pesan Embah Dukun, bahwa jika setan ular itu belum tampak seluruhnya, bacalah mantera-mantera lagi. Ternyata memang benar. Belum lagi mantera selesai dibaca, tampak ular itu menarik ekornya yang masuk ke dalam dinding. Dan anehnya, mendadak saja si ular melintir-lintir seperti kesakitan. Rupanya mantera yang dibaca Karto dapat menyakiti ular tersebut.

 

Melihat kejadian itu Karto kembali mengulang membaca mantera. Dan seperti yang diharapkan, ternyata ular itu semakin kesakitan, terlihat dari tubuhnya yang semakin melintir-lintir.

 

Dengan sigap kemudian Karto mengambil ancang-ancang. Dan pada waktu ekor ular itu terjulur lurus kebelakang, dengan cepat ia menginjaknya sambil terus membaca mantera-mantera.

 

Mendapat perlakuan demikian, seketika setan ular itu meronta-ronta. Karto semakin menguatkan injakannya. Tiba-tiba, sinar yang memancar dari mata ular kelihatan semakin terang. Namun sebentar kemudian, sinar itu melemah dan pada akhirnya padam sama sekali.

 

Bersamaan dengan itu, sang ular setanpun mati. Tetapi, keanehan terjadi lagi. Setelah mati, bangkai ular itu berubah menjadi seutas tali ijuk, yang panjangnya tak lebih dari sehasta.

 

Melihat kejadian tersebut Karto termangu sejenak. Rupanya, setan ular itu hanya dari tali ijuk, yang dengan jampi-jampi seorang dukun bisa berubah menjadi ular jadi-jadian yang bisa disuruh mencuri.

 

Sejak setan ular itu mati, Karto tak pernah lagi kehilangan barang-barangnya. Sebaliknya, usaha Sakir, tetangganya tampak semakin mundur, sampai pada akhirnya bangkrut sama sekali. Itulah pembalasan bagi orang yang jahat. Meskipun Karto tidak mengadakan pembalasan, namun Sakir tetap menuai karma dari kejahatan yang telah ditaburnya.

 

Kisah nyata ini dituturkan oleh Parno, sahabat dekat Karto. Wallahu a’lam bisaawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Ijazah Kyai Pamungkas: Ilmu Pencipta Birahi, Silahkan Diamalkan

adminruqyah

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Bagaimana Kita Mengatasi Depresi?

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: SILUMAN CANTIK PANTAI UJUNG PANDARAN

adminsusuk
error: Content is protected !!