Kisah Kyai Pamungkas: RATAPAN ROH SEBELUM MAYAT DIKUBUR
BAGI SEORANG PENDOSA, MENJELANG DIKUBURKAN ROHNYA AKAN MERATAP KETIKA MAYATNYA TENGAH DIPERSIAPKAN UNTUK MENUJU TEMPAT PERISTIRAHATANNYA YANG TERAKHIR. SEMUA MAKHLUK MENDENGAR RATAPAN INI, KECUALI JIN DAN MANUSIA…
Paling menyedihkan atas diri sesosok mayat yang ketika hidupnya banyak melakukan dosa, sesungguhnya, adalah tatkala orang-orang yang akan memandikannya berdatangan, kemudian mereka melepaskan perhiasan dan seluruh pakaian yang masih dikenakannya.
Demikianlah menurut keterangan sebuah hadits Nabi SAW. Dikatakan pula, bahwa ketika itulah roh si mati berkata dengan suara yang dapat didengar oleh seluruh makhluk yang ada di sekitarnya, kecuali oleh jin dan manusia: “Hai orang-orang yang memandikanku, aku mohon kepadamu, Demi Alah, agar kalian mencopot bajuku dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya, pada saat ini aku benar-benar beristirahat dari kesakitan akibat tarikan maut pada waktu mencabut rohku”
Kemudian ketika air mulai diguyurkan di atas tubuhnya, maka, roh si mayat akan menjerit seraya berkata: “Hai Orang-orang yang memandikanku, demi Allah, kalian jangan mengalirkan air panas dan jangan pula air yang dingin. Ketahuilah, sesungguhnya jasadku telah terbakar akibat copotnya rohku,”
Hadits tersebut juga mengisahkan, bahwa pada waktu orang-orang yang memandikan mulai menjamah tubuhnya, maka roh si mayat pun berkata: ”Demi Allah, hai Orang-orang” yang memandikanku, jangan kalian menjamah jasadku dengan keras. Sebab, sesungguhnya tubuhku telah terluka akibat keluarnya rohku.”
Kemudian ketika tubuhnya dikafani serta diikat kedua telapak kakinya, maka kembali roh si mayat meratap: “Demi Allah, hai orang-orang yang mengafaniku, janganlah kalian ikat kain kafan kepalaku, agar aku dapat melihat isteri, anak-anak, dan para kerabatku. Sebab, sesungguhnya sekarang ini adalah yang terakhir kalinya aku melihat mereka. Pada hari ini aku akan berpisah dengan mereka, dan tidak akan melihatnya lagi sampai hari kiamat.”
Sewaktu sebagian dari keluarga dan teman-teman si mayat kembali dari tempat sholat, roh tersebut berkata pula: “Demi Allah, hai saudara-saudaraku, sesungguhnya aku mengetahui bahwa mayat ini lupa saat hidupnya. Tetapi sebelum menanam jasadku, janganlah kalian terlalu cepat melupakan aku. Hai saudara-saudaraku, sesungguhnya aku ini mengetahui, bahwa wajah mayat ini lebih dingin ketimbang air yang paling dingin.”
Pada saat sang jasad dikeluarkan dari rumah untuk dimasukkan ke dalam keranda, roh itu berkata: “Demi Allah, hai golonganku, kutinggalkan isteriku dalam keadaan sebagai janda. Dan kutinggalkan pula anak-anakku dalam keadaan yatim. Maka sepatutnyalah bagi kalian semuanya, untuk tidak menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari ini aku akan pergi, dan tidak akan pernah kembali lagi kepada mereka selama-lamanya.”
Ketika si jasad diletakkan di atas keranda ayat, roh itupun berkata: “Demi Allah, hai golonganku, kalian jangan tergesa-gesa membawaku, agar aku dapat mendengarkan suara isteri, anak-anak, serta para kerabatku. Sesungguhnya pada hari ini, aku akan berpisah dengan mereka sampai hari kiamat.”
Kemudian, tatkala keranda mayat mulai diusung menuju ke pemakaman dan orang-orang yang mengantarkan sudah kali mengayunkan langkahnya, roh itupun berkata lagi: “Hai para kekasih, hai saudara-saudaraku, hai anak-anakku serta para kerabatku, janganlah kalian dipermainkan oleh zaman sebagaimana zaman telah mempermainkan aku. Ambillah pelajaran dariku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan semua yang aku kumpulkan untuk ahli warisku, sedangkan mereka tidak menanggung sedikitpun dari kesalahanku.”
Sewaktu orang-orang mulai meletakkan sang jasad di dekat kuburannya, maka roh itu berkata: “Demi Allah, hai golonganku dan saudara-saudaraku, aku ini mendoakan kalian.”
Pada saat jasad diletakkan di dalam kuburan, si roh pun berkata: “Demi Allah, hai ahli warisku, aku tidak mengumpulkan banyak harta dunia. Dan harta yang sedikit itu aku tinggalkan untuk kalian. Maka ingatlah, kalian kepadaku dengan memperbanyak berbuat kebajikan, sebagaimana yang pernah aku ajarkan dari isi Al-Qur’an. Dan janganlah kalian lupa mendoakan aku.”
Demikianlah ucapan-ucapan atau ratapan roh yang sangat menghiba, dari semenjak dibuka bajunya hingga masuk keliang kubur. Sudah barang tentu, perkataan tiap-tiap roh akan berbeda antara satu dengan lainnya. Itu semua tergantung kepada amalnya ketika dia hidup di dunia fana.
PENGARUH DOA TERHADAP PENDERITAAN ROH
Beekaitan dengan masalah penderitaan roh di dalam kubur, ada sebuah cerita menarik yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Cerita nyata, ini ringkasannya…
Dikisahkan, pada suatu hari, di dalam tidurnya Abi Qalabah bermimpi yang sangat aneh. Dia melihat sebuah komplek pemakaman umum telah hancur berantakan dan semua penghuninya yang terdiri dari para mayat muncul ke permukaan tanah dan seterusnya mereka duduk di tepian kuburannya masing-masing.
Di antara kedua tangan mayat-mayat itu, tampak nampan atau baki yang terbuat dari cahaya. Tetapi setelah Abi Qalabah meneliti dengan lebih cermat lagi, ternyata ada sesosok mayat yang tangannya tak terdapat nampan di” cahaya tersebut.
“Mengapa aku tak melihat nampan nur di antara kedua tangannmu?” Tanya Abi Qalabah, penasaran.
“Sesungguhnya mereka itu memiliki anak dan beberapa teman yang menghadiahkan kebaikan kepadanya. Dan nur itu merupakan hasil dari apa yang dihadiahkan itu. Adapun aku ini memiliki anak yang tidak shalih, serta tidak mau mendoakan diriku. Dia pun tidak pula berbuat kebajikan untuk ditujukan kepadaku.
Karena itulah, maka aku tidak memiliki nur, dan tentu saja merasa sangat malu kepada tetangga-tetanggaku (para mayat),” jelas si mayat.
Setelah Abi Qalabah terbangun dari tidurnya, dia lalu buru-buru menemui anak yang dimaksud oleh si lelaki yang ditemuinya di dalam mimpi itu. Kepada si anak itu, Abi Qalabah menceritakan mimpiny, tentang bagaimana keadaan ayahnya di alam kubur.
“Aku menyatakan bertaubat di hadapan Syekh,” tekad si anak setelah dia mendengar kisah tentang ayahnya yang mengenaskan.
Mulai saat itu, sang anak langsung menjalankan segala perintah Allah SWT, serta menjauhi segala yang dilarangNya. Tak lupa pula, hampir setiap saat dia selalu mendoakan Ayahnya.
Waktu terus berjalan. Setelah beberapa lama, suatu hari Abi Qalabah kembali bermimpi seperti dulu. Hanya saja kali ini ada perbedaan. Sekarang dia melihat ada nur di hadapan si lelaki yang dulu mengeluhkan tentang keadaan anaknya. Bahka nur itu jauh lebih terang ketimbang yang dimiliki teman-temannya sesama mayat.
“Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepadamu. Kini aku telah selamat dari rasa malu kepada para tetanggaku, kata lelaki itu kepada Abi Qalabah.
Nah, pembaca yang budiman, ternyata doa orang yang masih hidup, apalagi doa anak yang sholeh, memang benar-benar sangat berarti bagi si mayat di alam kuburnya. Semoga kita dapat mengambil suri tauladan dari tulisan pendek ini. Aamiin. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)