Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: ANEKA KEJADIAN MISTIS MELANDA LAMONGAN

Kisah Kyai Pamungkas:

ANEKA KEJADIAN MISTIS MELANDA LAMONGAN

 

Seorang penduduk memergoki tetangganya melakukan ritual bugil keliling kampung. Lalu 7 orang warga meninggal secara misterius…

 

Penduduk di salah satu desa di Kecamatan Turi, Lamongan, Jawa Timur, sudah tak terhitung berapa kali mengalami kehilangan uang yang terbilang aneh. Jumlahnya beragam, mulai yang hanya 100 ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Proses hilangnya pun aneh, misalnya, uang 10 juta yang setiap satu jutanya dijepret dengan steples, hilang satu-satu yang jika dijumlah ada sekitar 1 juta rupiah. Karena itulah, tidak mungkin jika uang itu hilang akibat perbuatan orang, namun penduduk curiga itu perbuatan tuyul atau sejenisnya.

 

Kejadian yang seperti itu, menurut para penduduk tak sekali dua kali saja terjadi, namun sudah berkali-kali. Karena merasa aneh, banyak penduduk yang selanjutnya menduga itu perbuatan tuyul. Namun, ada pula yang menduga jika pesugihan yang sedang berkeliaran di desa nelayan dan tambak itu bukan tuyul, melainkan pesugihan yang berwujud seekor anjing yang biasa berkeliaran mencari mangsa pada malam hari. Dengan hanya mengendus rumah calon korbannya, uang itu akan hilang dengan sendirinya.

 

Meski sempat membuat para penduduk sedikit resah, namun sebenarnya penduduk tidak begitu khawatir, Penduduk justru semakin resah setelah ada beberapa peristiwa aneh yang dialami oleh beberapa orang di kampung itu. Yakni, adanya penduduk yang tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya, namun selanjutnya meninggal.

 

Sebelum meninggai, orang itu terlebih dulu mengalami peristiwa kerasukan sambil ngomel-ngomel. Saat ngomel-ngomel itulah korban menyebutkan nama seseorang yang diduga sebagai pemilik pesugihan.

 

Setelah ngomel-ngomel biasanya orang itu akan meninggal dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dan, jika dihitunghitung setidaknya ada 7 orang yang telah meninggal dalam waktu yang berurutan dan berjarak tidak terlalu lama antara yang satu dengan yang lainnya. Dugaan penduduk mengarah pada keluarga Muani, sebut saja begitu, penganut pesugihan yang tengah mencari tumbal penduduk setempat dalam jumlah tertentu.

 

Untuk antisipasi agar tidak ada salah seorang anggota keluarga yang meninggal, begitu ada anggota keluarga yang kesurupan biasanya akan langsung menanyai pada yang kerasukan. Roh apa yang sedang memasuki? Siapa yang merasuki, atau siapa yang menyuruhnya? Jika sudah menyebut nama seseorang yang diduga sebagai pemilik pesugihan, biasanya orang yang kerasukan itu akan dibawa ke sana untuk dimintakan penangkalnya.

 

Anehnya, setelah dibawa ke rumah orang yang dicurigai itu, biasanya orang yang kesurupan itu akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan, tanpa ditanyai, orang yang kerasukan itu terkadang dengan sendirinya minta dipulangkan ke rumah orang yang diduga sebagai pemilik pesugihan.

 

Karena setiap ada orang yang kesurupan selalu mengarah pada Muani dan keluarganya sebagai pemilik pesugihan, maka pada suatu saat kelurga ini dihadirkan ke masjid setempat untuk disumpah pocong. Keluarga Muani pun bersedia disumpah pocong, namun ia pun meminta mereka yang menuduhnya juga melakukan hal sama, ikut disumpah pocong.

 

Menghadapi tantangan dari keluarga tertuduh itu, tidak ada perwakilan penduduk yang berani disumpah pocong. Mereka baru berani disumpah pocong jika ramai-ramai, artinya seluruh kampung yang melakukannya.

 

Kepala Desa Gedongboyo, Untung, sumpah pocong yang dilakukan oleh satu keluarga ini merupakan puncak dari kemarahan dan tuduhan warga desa kepada keluarga Gozali dan Muani. Warga beranggapan, Muani dan suaminya mempunyai pesugihan berupa tuyul.

 

“Sumpah ini kami lakukan agar kemarahan warga tidak semakin menjadi,” katanya.

 

Tuduhan warga ini sebenarnya sudah lama berlangsung. Pasalnya, sering terjadi warga yang tadinya tidak sakit tiba-tiba sakit dan minta dipulangkan ke rumah Gozali dan Muani. Akibat kemarahan warga, rumah keluarga Gozali dan Muani ini bahkan sempat ditutup oleh warga dan warga meminta agar keluarga mereka segera keluar dari desa. Setelah melalui musyawarah dengan keluarga tertuduh dan warga, akhirnya disepakati sumpah pocong.

 

Meski Muani dan keluarganya telah melakukan sumpah, banyak penduduk yang mengaku masih belum puas. Sebab, sumpah yang dilakukan bukan yang seperti mereka harapkan, yakni melakukan sumpah pocong, seperti orang yang meninggal. Tapi, sumpah yang selama ini sering dilakukan para pejabat saat dilantik.

 

“Sumpah yang begitu itu seperti sumpah pejabat, tidak ada dampak apa-apa! Lihat saja para pejabat yang korupsi atau menyalahgunakan jabatannya, tidak terjadi apa-apa meski mereka telah melakukan pengkhianatan dalam sumpah tersebut,” ucap penduduk setempat yang enggan menyebutkan namanya.

 

Menurut para tetangga, Muani dan keluarga telah pergi dari kampung itu ke rumah salah seorang familinya. Rumah Muani, Kini terlihat sepi. Tampaknya tidak ada seorang anggota keluarga pun yang sedang berada di situ. Jika malam hari, rumah itu bahkan lebih menyeramkan, seperti menyimpan kekuatan gaib yang jahat. Mereka terpaksa pergi atas permintaan penduduk dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka juga pergi sambil membawa anak kecil dan beberapa hewan ternak kambing yang tentu saja merepotkan. Padahal apa yang dituduhkan penduduk belum tentu kebenarannya.

 

Selain tuduhan sebagai pemilik pesugihan itu berasal dari orang yang kesurupan dan minta dipulangkan ke rumah Muani, tuduhan itu menurut penduduk juga berdasar pada beberapa fakta lain. Misalnya, Muani pernah dipergoki penduduk sedang keliling kampung pada malam hari dalam keadaan telanjang, yang diduga sebagai salah satu syarat ilmu pesugihan yang sedang dianutnya.

 

Masih menurut beberapa penduduk, kecurigaan itu juga berdasar pada harta kekayaan Muani dan keluarganya yang banyak, sedang pekerjaan Gozali hanya sebagai penjual ikan keliling yang menurut penduduk keuntungannya tidak terlalu besar. Namun, nyatanya Muani dan keluarga bisa membeli sejumlah tanah tambak dan membeli sebuah ruko. Pada ia tidak mendapatkan warisan apa-apa dari para pendahulunya.

 

Penduduk setempat menduga Muani dan keluarganya mendapatkan pesugihan di sebuah makam keramat ya lokasinya masih tetangga desa. Makam itu sebenarnya makam tokoh Islam yang berjasa dalam menyiarkan Islam di wilayah itu. Orang yang datang ke situ pun banyak yang melakukan aktivitas ziarah. Penduduk setempat menduga Muani dan keluarganya mendapatkan pesugihan di sebuah makam keramat yang lokasinya masih tetangga desa. Makam itu sebenarnya makam tokoh Islam yang berjasa dalam menyiarkan Islam di wilayah: itu. Orang yang datang kesitu pun banyak yang melakukan aktivitas ziarah seperti ziarah wali pada umumnya.

 

Namun, salah seorang penduduk yang tinggal di sekitar makam mengatakan jika semua bergantung pada niatnya. Jika sejak awal orang yang datang kesitu untuk mencari pesugihan, maka ia pun akan mendapatkannya. Sumber itu memberi contoh, misalnya saja, boneka yang terlihat biasa-biasa saja, jika setiap hari beri sesaji dan dipuja bisa memiliki kekuatan magis, apalagi kuburan orang berpengaruh dan dianggap sakti.

 

Dari catatan penulis, heboh pesugihan di Lamongan Sering kali terjadi. Sebelumnya, Mbah Tik (75), warga Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Lamongan, Kota, Lamongan, juga mengalami tuduhan serupa. Dugaan pemilikan pesugihan terjadi saat Karsono, 50 tahun, tetangganya sedang sakit dan ngomelomel minta pulang ke rumah Mbah Tik. jadian ini membuat keluarganya kaget sekaligus memunculkan anggapan kalau Karsono terkait dengan pesugihan yang diduga dimiliki Mbah Tik.

 

Karsono lalu dibawa ke rumah Mbah Tik yang berjarak kurang lebih 100 meter, sesampainya di rumah yang dituju, Mbah Tik dipaksa mengobati Karsono dengan cara memberikan minuman. Ternyata setelah beri minum, korban tersadar dan dibawa pulang. Sejak kejadian itu muncul tudingan Mbah Tik memelihara tuyul yang meminta tumbal.

 

Masih di wilayah Lamongan, kasus rupa sebenarnya juga pernah terjadi pada pasangan suami istri Nasikan-Sumiati, warga Desa Sambongpinggir, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, pernah disumpah pocong dengan tuduhan punya pesugihan. Keduanya disangka menjadi penyebab kematian jumlah warga karena dianggap pemelihara tuyul untuk memperkaya diri.

 

Tak jauh dari Lamongan, di Desa buwung, Kecamatan Dukun, Gresik, heboh tuyul juga muncul. Bahkan, sebuah rumah dirusak beberapa orang yang menduga pemiliknya memelihara tuyul. Sutomo, pemilik rumah yang dirusak sebut membantah tudingan warga, bahkan Sutomo merasa sudah dua kali fitnah.

 

Isu tentang pesugihan yang sering melanda Lamongan, banyak yang menduga akibat Lamongan jaraknya dekat dengan salah satu tempat yang diduga sebagai lokasi pesugihan, yakni Gunung Surowiti. Namun, tidak sedikit pula yang memperkirakan ini akibat minimnya pendidikan dan pengetahuan sehingga orang dengan mudah diadu domba.

 

Hal ini bisa dilihat dari modusnya yang hampir mirip, yakni kerasukan, ngomel sendiri, sakit dan minta dibawa ke orang yang mendapatkan tuduhan. Padahal itu bisa saja direkayasa oleh orang yang tidak suka terhadap seseorang, faktor keberhasilan, kekayaan seseorang, atau alasan kebencian apapun itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: SUMUR KERAMAT HAUS TUMBAL

adminsusuk

Ngaji Psikologi Bersama Kyai Pamungkas: Bagaimana Mengatasi Depresi dan Mengubah Hidup Anda

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: MEMBURU MAKHLUK GAIB PENJARAH IKAN DI TAMBAK

adminsusuk
error: Content is protected !!