Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: KUNTILANAK DI POSKO KKN

Kisah Kyai Pamungkas: KUNTILANAK DI POSKO KKN

Sewaktu menjalani Kuliah Kerja Nyata, aku ditugaskan ke desa terpencil. Sudah menjadi konsekuensi tugas kemahasiswaanku untuk melakukan bakti kepada masyarakat. Termasuk kejadian buruk yang menimpaku di rumah kepala desa yang menjadi posko KKN-ku.

 

Aku sengaja merahasiakan desa tempat terjadinya peristiwa menakutkan itu. Tidak etis rasanya jika aku mengumbar cerita buruk di tempat orang-orang yang baik kepadaku.

 

Ya, Pak Lurah yang masih muda itu dan warga desa itu amat baik kepadaku dan juga kepada temanteman KKN-ku. Ketika kami datang ke sana, kami disambut dengan acara yang meriah. Makanan yang disediakan untuk kami sangat lengkap. Kami merasa diperlakukan seperti raja. Dan, mereka senang memperlakukan kami seperti itu.

 

Di hari Sabtu sore itu, kami tiba di desa tujuan kami itu. Sambutan warga desa membuat kami senang dan bersemangat. Memang sangat jauh dari kehidupan perkotaan, akan tetapi rasa kekeluargaan Sangat kental di desa ini.

 

Pada pukul 19.00 WIB, kami bercengkerama dengan Pak Lurah dan para penduduk desa. Rencananya, pagi harinya kami akan diajak keliling desa untuk melihat aktivitas warga desa. Setelah hari mulai larut malam ditambah rasa lelah membuat kami masing-masing tertidur pulas.

 

Tugas kami sebenarnya bukan hanya membantu warga saja. Ada tugas tambahan yaitu mengedukasi masyarakat agar lebih perhatian pada kesehatan. Seperti kita tahu, desa terpencil seringkali jauh dari penyuluhan. Oleh sebab itu, kampus tempatku kuliah berinisiatif untuk membantu masyarakat desa agar sadar akan pentingnya kesehatan.

 

Suara ayam berkokok di pagi hari membangunkan kami. Rasa dingin hawa pegunungan rasanya begitu menusuk tulang. Ketika aku keluar rumah, di halaman pendopo kelurahan terlihat para warga desa hilirmudik menuju sungai untuk mandi dan keperluan mencuci.

 

Penduduk desa itu sebenarnya mendapatkan air dari aliran air pegunungan yang disalurkan ke rumah masing-masing. Akan tetapi, tidak semua warga desa memilikinya. Untunglah kepala desa tempat kami tinggal memiliki bak penampung air sehingga kami tidak perlu jauh-jauh ke sungai.

 

Setelah beberapa hari tinggal di desa tersebut, kami berhasil mengunjungi setidaknya 2 dusun yang tersebar di kaki bukit. Kami juga bisa mengedukasi warga tentang pentingnya kesehatan. Kami senang dengan antusiasme warga, juga antusiasme Pak Lurah.

 

Namun, aku melihat antusiasme Pak Lurah yang berbeda. Ia diam-diam bertingkah agak “aneh”. Ya, aku sadar, di antara teman-teman kami Pak Lurah tersebut selalu memberi perhatian yang “lain” kepadaku. Pak Lurah itu masih muda dan duda. Istri Pak Lurah meninggal karena sakit demam tinggi setahun yang lalu.

 

Akhirnya, pada suatu kesempatan Pak Lurah mengutarakan isi hatinya kepadaku. Ehm, ia ingin aku menjadi pengganti istrinya. Dalam hatiku sebenarnya mengakui Pak Lurah itu cakep dan penyayang. Tetapi, apakah aku harus menerima pinangan untuk jadi istrinya? Aku masih belum tahu, sebab aku harus meneruskan pendidikanku.

 

Teman-temanku yang juga menyadari perhatian Pak Lurah kepadaku, sebenarnya mendukungku agar menerima Pak Lurah itu. Tetapi aku bilang ke mereka bahwa aku masih belum tahu.

 

Di hari-hari berikutnya, Pak Lurah itu berusaha mengambil hatiku. Perhatiannya kepadaku memang agak berlebihan. Tapi aku merasa senang mendapat

 

perlakuan itu. Entah kenapa, mungkin aku sudah jatuh hati padanya.

 

Pada suatu hari, aku merasa badanku panas dingin. Pusing menyerang kepalaku. Padahal, di malam itu ada acara penting di balai desa. Namun, kondisi badanku tidak memungkinkan. Aku memberanikan diri minta izin untuk tidak datang. Aku merasa nggak nyaman keluar malam yang dingin itu.

 

Pak Lurah cemas melihat kondisiku. Kemudian, Pak Lurah meminta Mbak Murni, pembantu Pak Lurah, untuk menemaniku sambil menonton TV. Karena badan sudah terasa semakin nggak nyaman. Akhirnya aku pamit kepada Mbak Murni untuk ke kamar. “Mbak, aku mau tidur dulu, ya.” Kataku kepada Mbak Murni.

 

“Iya, Mbak. Aku di sini ya, kalau perlu apa-apa panggil saja aku.” Kata Mbak Murni.

 

Aku rebahkan tubuhku di ranjang. Selimut menutupi seluruh tubuhku yang tidur miring sambil menekuk lutut. Tiba-tiba ada perempuan bertanya padaku. Itu, pasti Mbak Murni, kiraku.

 

“Mbak Silvi, suka dengan Pak Lurah ya?” katanya lirih. “Mmm… aku hanya simpati saja.” jawabku sambil masih tidur miring dan tidak melihat siapa yang bicara.

 

“Jujur saja, Mbak!” katanya lagi.

 

“Yah, gimana ya, Mbak?” kataku masih belum tahu harus menjawab apa.

 

“Akuikhlas kok kalau Mbak Silvi jadi penggantiku,” katanya lagi.

 

Kata-kata terakhir itu mengagetkanku! Aku pikir yang tadi berbicara denganku itu Mbak Murni. Pelanpelan aku balik badanku.

 

Aku berteriak sekeras-kerasnya. Di samping aku tidur itu, duduk seorang wanita dengan wajah yang meleleh! Rambutnya berurai tak karuan! Sebagian muka rusak. Matanya melotot sampai keluar sambil memandangku dengan sorot mata seakan-akan marah.

 

Jantungku terasa copot! Badan menggigil! Wajah perempuan itu hanya beberapa sentimeter dari wajahku! Rintihan dan desiran keluar dari mulutnya!

 

Sekuat tenaga aku melompat dari tempat tidur! Tetapi, ternyata aku tidak dapat mengangkat tubuhku. Aku berteriak lagi sekuat tenaga sampai tak sadar kapan aku berhenti berteriak.

 

Begitu terbangun, aku melihat Pak Lurah dan teman-temanku telah ada di sampingku. Menurut cerita mereka, aku ditemukan pingsan tergeletak di lantai. Rasa pusing masih terasa di kepalaku.

 

Pagi harinya, aku langsung minta diantar pulang oleh beberapa teman. Dalam perjalanan pulang itu, aku ceritakan hantu kuntilanak semalam itu. Ternyata beberapa temanku yang lain juga pernah ketemu dengan hantu itu.

 

Kami ketakutan. Rasanya kapok berada di tempat itu. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

Kisah Kyai Pamungkas: PENGAKUAN PARA PENGEJAR HARTA GAIB

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: TEROR KERETA HANTU

KyaiPamungkas

Tempat Mistis: Misteri Sungai Kenal Deli Serdang

adminruqyah
error: Content is protected !!