Cerita Featured Kisah Kyai Pamungkas Uncategorised Uncategorized

Kisah Kyai Pamungkas: TELUH KUNCI SYAHWAT

Kisah Kyai Pamungkas: TELUH KUNCI SYAHWAT

KADANGKALA, kesulitan hidup bisa membuat orang terpaksa mengalah dengan keyakinan atauprinsipnya. Begitulah yang terjadi dengan Farid, pelaku kisah nyata ini. Semula, dia adalah seorang yang amat membenci orangorang yang mempraktekkan ilmu gaib yang tidak dilandasi oleh ajaran agama Islam. Baginya, praktek semacam ini merupakan tindakan yang melanggar agama, bahkan dapat digolongkan musyrik.

 

Namun, keadaan rupanya berkehendak lain. Farid yang amat membenci praktek-praktek

ilmu gaib beraliran hitam itu akhirnya berubah 180 derajat. Dia malah terseret ke dalam cengkeraman paranormal beraliran ilmu hitam. Pengalaman berharga yang dialami Farid ini memang harus diterimanya dengan lapang dada dan ikhlas. Pengalaman yang membawa dirinya dalam keburukan dan aib, terutama sekaitan dengan kodratnya sebagai laki-laki normal.

 

“Aku tak mengira gara-gara jimat terkutuk itu membuat keperkasaanku jadi hilang,” cetus Farid, memulai ceritanya kepada penulis.

 

Dua tahun yang lalu, Farid pernah bertunangan dengan seorang gadis yang amat cantik. Sebut saja namanya Sri. Sayang, pertunangan itu kandas di tengah jalan. Entah apa yang menjadi penyebabnya.

 

“Mungkin, kami memang belum berjodoh. Padahal, saya amat mencintai Sri,” kenang Farid, penuh sesal.

 

Setahun kemudian, setelah putus dengan Sri, Farid menjalin kasih dengan seorang gadis bernama Imah, bahkan kini gadis ini telah resmi menjadi isterinya.

 

Namun, Farid masih ingat akan kisah memalukan yang terjadi di malam pertama pernihakannya dengan Imah.

 

“Malam pertama yang saya tunggu-tunggu ternyata jadi malapetaka. Mendadak saya loyo, kejantanan saya tidak berfungsi,” ujar Farid mengenang peristiwa yang memalukan itu.

 

Ceritanya berawal ketika saat dirinya dan Imah akan melangsungkan pesta pernikahan. Sebelum pesta dilangsungkan, ada beberapa teman akrab dan saudara Farid memberi saran agar dia minta zimat penangkal atau tolak balak.

 

Maksud teman dan familinya menyarankan hal tersebut adalah ibarat sedia payung sebelum hujan. Ya, mana tahu ada orang syirik yang akan mengganggu pernikahan antara Farid dan Imah. Apalagi, putusnya pernikahan antara Farid dan Sri beberapa waktu silam terjadi lewat peristiwa yang kurang enak. Tidak menutup kemungkinan ada pihak dari keluarga Sri yang ingin balas dendam dengan cara gaib.

 

Sesungguhnya, Farid tidak setuju dengan kekhawatiran tersebut. Dia sama sama sekali tidak percaya, jika Sri atau keluarganya akan berbuat nekad dan di luar akal sehat. Misalnya saja bermaksud mengguna-gunai dirinya agar pernikahannya dengan Imah gagal di tengah jalan.

 

“Kau pikirlah baik-baik. Jika sudah terjadi nanti, baru tahu rasa!” Demikian ancam salah seorang keluarganya yang merang percaya benar dengan adanya aktivitas ilmu gaib.

 

Farid akhirnya terpaksa mengalah. Dia berpikir, mungkin pendapat itu ada benarnya. Ya, sekadar untuk berjaga-jaga. Lagi pula apa salahnya jika Farid menuruti saja kemauan mereka. Toh tak ada ruginya.

 

“Bagaimana kamu pergi ke rumah Kak Ita?” Tanya salah seorang keluarganya lagi.

 

“Ke rumah Kak Ita?” Farid balik bertanya. Dia tahu persis siapa orang yang disebut sebagai Kak Ita ini.

 

Farid sedikit gusar. Ada keraguan dalam hatinya. Di kampungnya, siapa yang tak kenal dengan Kak Ita. Dia dukun perempuan yang

diakui masyarakat punya ilmu berkekuatan hitam.

 

Berapa tahun yang lalu, masih segar dalam ingatan Farid. Ada seorang remaja berumr 20 tahun datang minta tolong kepada Kak Ita dengan berharap melalui kekuatan gaib yang dimilikinya, remaja itu dapat mudah lulus dalam mengikut testing calon Bintara TNI AD.

 

Remaja itu memang lulus. Tapi, lulus bagi kekuatan dan kepentingan Kak Ita. Remaja yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih muda dibandingkan Kak Ita itu takluk dalam guna-guna si dukun perempuan, bahkan jadi suami kedua, setelah pernikahan pertama Kak Ita berakhir.

 

Ada hal yang aneh dari kekuatan mistis Kak Ita. Kabarnya, setelah jadi suaminya, si remaja malang itu tidak mampu berhubungan badan dengan wanita lain kecuali dengan Kak Ita. Kabar yang sama juga terjadi pada mantan suaminya yang pertama. Konon, setelah menikah pria itu menjadi lelaki abnormal. Maksudnya, mantan suami Kak Ita itu tidak bisa melakukan tugasnya sebagai seorang pria.

 

“Lebih baik aku ke dukun yang lain saja, aku segan kalau harus minta tolong sama Kak Ita!” Bantah Farid demi mengingat kejadian yang baginya cukup menjijikan itu.

 

“Aku tahu kamu pasti berpikir yang tidak-tidak, kan?” Ujar kerabat dekatnya sembari menepuk pundak Farid, seolah ingin memberi keyakinan bahwa kekhawatirannya itu tidak mungkin terjadi.

 

“Tidak mungkin Kak Ita akan berbuat yang tidak-tidak kepada dirimu. Dia itu kan masih ada hubungan kerabat dengan kita!” Tandas kerabat Farid itu.

 

Benar juga? Pikir Farid dalam batinnya. Orang yang akrab disapa Kak Ita sesungguhnya memang masih saudara dekatnya. Kepada orang lain yang tidak ada hubungan keluarga, mungkin Kak Ita bisa berbuat yang tidak-tidak. “Masak iya sih dia mau ngerjain aku!” Pikir Farid.

 

Esoknya, Farid memang terpaksa berkunjung ke rumah Kak Ita. Sesampainya di rumah itu, suasana terlihat amat sepi. Farid mencoba lebih dekat lagi ke arah pintu. Saat Farid akan melangkah masuk, saat itu juga dia berpapasan dengan Wak Ngah, perempuan tua yang bekerja sebagai pembantu Kak Ita.

 

Melihat kedatangan Farid, Wak Ngah menatap tajam seolah memberi isyarat agar Farid jangan memasuki rumah majikannya. Wak Ngah sepertinya juga ingin segera mendorong Farid agar segera pergi. Sayangnya, di saat yang sama Kak Ita sudah muncul di belakang Wak Ngah.

 

“Kamu Farid?” Tegur Kak Ita dengan tersenyum manis. “Masuklah!” Pintanya sejurus kemudian.

 

Dengan batin berdebar-debar, Farid melangkah masuk dengan langkah nyaris beriringan dengan Kak Ita. Setelah itu mereka duduk di ruang tamu.

 

“Apa hajat kamu kemari?” Tanya Kak Ita langsung pada topik pembicaraan, sebab sepertinya dia memang sudah menduga maksud kedatangan Farid.

 

Dengan wajah sedikit tertunduk, Farid menjelaskan, “Begini, Kak. Beberapa hari lagi kakak kan tahu aku akan mengadakan pesta pernikahan. Ada keluarga memberi saran agar aku minta penangkal untuk pagar badan kepada Kakak”

 

“Betul itu, Farid? Dulu kamu pernah gagal bertunangan dengan Sri, sekarang kamu mau menikah. Sementara dia belum. Bisa saja Sri atau keluarganya ada yang sakit hati, lalu mengguna-gunai dirimu, ujar Kak Ita memberi keyakinan kepada Farid,

 

“Menurut kakak bagaimana?” Tanya Farid.

 

“Begini, kamu cari beberapa bahan sebagai syarat-syarat untuk Kakak buatkan jimat penangkal untukmu”

 

Setelah berkata demikian Kak Ita lalu menjelaskan beberapa bahan sebagai syarat yang harus dicari dan dibeli Farid. Dari keterangan Kak Ita harga dari semua bahan tersebut relatif murah.

 

Hari itu juga, Farid langsung mencari dan membeli bahan-bahan yang akan digunakan sebagai persyaratan untuk membuat jimat penangkal. Anehnya, harga barang-barang tersebut tepat seperti yang diperkirakan Kak Ita tidak lebih dan tidak kurang.

 

Selang beberapa jam kemudian, Farid datang lagi ke rumah Kak Ita dengan membawa bahan-bahan sebagai persyaratan yang diminta Kak Ita. Setelah menyerahkan persyaratan itu, Kak Ita bergegas menuju kamar ritualnya. Tak lama kemudian dia keluar dengan jimat yang telah diritualinya.

 

“Jimat penangkal ini akan memberi reaksi jika kamu kena guna-guna!” Kata Kak Ita sambil menyerahkan jimat penangkal buatannya. Farid menerima jimat itu dan melihatnya sesaat, lalu menatap Kak Ita.

 

“Apa rekasinya, jika aku kena guna-guna?” Tanya Farid.

 

“Badanrmu akan terasa sakit, sulit untuk berdiri dan mungkin kemaluanmu pun tidak berfungsi!” Tandas Kak Ita.

 

Farid tersentak kaget mendengar penjelasan itu, bulu kuduknya terasa berdiri.

 

“Kamu jangan takut! Dengan jimat penangkal ini, guna-guna itu akan hilang!” Jelas Kak Ita menenangkan Farid yang mendadak gusar dan cemas.

 

Farid menghela nafas. Ada sedikit ketenangan setelah mendengar penjelasan dari Kak Ita.

 

Tak lama kemudian Farid pun berpamitan pulang…

 

HARI yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Setangkup kebahagian menyelinap di hati Farid. Wajahnya selalu kelihatan berseri-seri, penuh suka cita.

 

Farid dan Imah tak henti saling pandang, tersenyum dalam kebahagiaan. Keluarga, tetangga dan teman-teman dekat yang datang ikut merayakan kebahagiaan kedua mempelai.

 

Tapi sepertinya kebahagiaan itu hanya sesaat. Tiba-tiba Farid merasakan getaran yang aneh di sekujur tubuhnya. Energi gaib dari jimat penangkal pemberian Kak Ita itu rupanya benar-benar bekerja, mempengaruhi keadaan Farid.

 

Mendadak kepalanya terasa sakit, badannya terasa ngilu dan sulit untuk berdiri dari kursi pelaminan. Keadaan itu terus berlangsung ketika Farid akan bersenggama dengan isterinya. Mendadak, “burung” saktinya berubah loyo.

 

Farid merasa tertekan, malu bukan kepalang karena keadaan ini. Dia tidak mengerti, mengapa tiba-iba keperkasaannya sebagai lakilaki normal hilang begitu saja.

 

“Kok bisa begini sih, Bang?” Tanya Imah menahan kekecewaan yang begitu mendalam.

 

“Entahlah! Biasanya tak begini, Abang normal Imah!” Kata Farid seperti kehilangan akal.

 

Farid menarik nafas panjang, berusaha tenang dan mencoba melepas beban batin. Malam pertamanya dengan isteri terpaksa dilewati dengan kekecewaan dan berakhir tragis.

 

Disaat kepanikan itu, tiba-tiba Farid teringat kembali apa yang diceritakan Kak Ita tentang reaksi jimat itu bila ada guna-guna yang menyerangnya. Memang benar kata Kak Ita. Keanehan-keanehan itu sepertinya tidak pernah berhenti menteror dirinya.

 

Dalam kebingungan, sepertinya Tuhan berkendak lain. Farid merasakan seperti ada dorongan dalam hatinya untuk berpikir lebil jernih.

 

“Sebelum aku memakai jimat penangkal semua dalam keadaan baik-baik!” Batin Farid mencoba mencari penyebab permasalahan yang dihadapinya.

 

Rupanya, Tuhan memang memberi petunjuk. Dia merasa yakin kalau jimat pemberian Kak Ita itulah yang jadi penyebabnya.

 

Menyadari hal tersebut, buru-buru Farid membuang jimat yang dipakainya. Karena waktu itu sudah menjelang pagi, maka dia bergegas ke Condet, Jakarta Timur, rumah salah seorang paranormal beraliran ilmu putih, Kyai Pamungkas.

 

“Jimat itu masih kau simpan, Nak Farid? Biar kita kembalikan kekuatan hitam jimat ini pada pemiliknya!” Kata Kyai Pamungkas paranormal, yang tugasnya di malam pertama.

 

“Saya sudah membuangnya, Pak! Tapi mungkin masih ada di halaman belakan rumah saya!” Jelas Farid sambil memendam geram pada Kak Ita.

 

“Ya, sudah!” Ujar paranormal Kyai Pamungkas itu, sambil mengambil segelas air lalu membaca potongan ayat suci Al-Qur’an.

 

Farid meneguk segelas air yang diberi paranormal Kyai Pamungkas itu. Alhamdulillah, Farid merasa perubahan dratis. Dia merasakan dirinya normal kembali.

 

Setelah itu, dia pulang ke rumah menemui isterinya. Apa yang didambakannya dimalam pertama bersama isterinya akhirnya dapat terwujud.

 

Dua hari setelah pesta itu, Kak Ita datang mengunjungi Farid. Dengan senyum dia menegur Farid, seolah-olah tidak adi kejadian yang menimpa Farid, “Kakak dengar kemaluanmu tidak berfungsi apa betul?” Tanya Kak Ita.

 

“Betul Kak. Tapi sudah hilang!” Spontan menjawab.

 

Kak Ita tersentak kaget dan tidak percaya apa yang diucapkan Farid. “Jimatnya mana?” Tanya Kak Ita, penasaran.

 

“Entahlah, Kak! Tiba-tiba jimat itu hilang secara gaib. Aku pun tak habis pikir kak,” sambil menatap tajam kepada Kak Ita.

 

Yang dipandang wajahya berubah seperti orang ketakutan dan malu. Akh.. Ita beranjak meninggalkan Farid. Jika bukan saudaraku, sudah kuajak masyarakat menghakimi beramai-ramai! Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

Paranormal Terbaik Indonesia

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.

Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)

NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)

NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)

WEBSITE: susuk.online
(Selain web di atas = PALSU!)

NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)


Related posts

MACAM IBLIS PENYESAT MANUSIA

KyaiPamungkas

Layanan Kyai Pamungkas: PROBLEM ANAK ANGKAT

KyaiPamungkas

Kisah Kyai Pamungkas: Sumur Tujuh Pembuka Aura

adminruqyah
error: Content is protected !!